Pengertian khutbah - Khutbah merupakan salah satu bentuk ibadah yang berupa penyampaian ceramah di waktu-waktu tertentu. Ibadah yang satu ini didasarkan pada syarat dan juga rukun khutbah tertentu. Biasanya, khutbah ini dilakukan pada saat menunaikan ibadah sholat Jum'at. RSRuangguru S28 Mei 2022 0237Pertanyaan4701Jawaban terverifikasiNCJawabanya sebagai berikut. Khutbah yang baik adalah yang mecakup rukun khutbah. Rukun khutbah yaitu hamdallah syahadatain shalawat taqwa ayat Quran pada salah satu khutbah pada khutbah kedua. Jadi,jawabanya sebagaimana paparan di beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS! Pandahuluan yang berisi hamdalah, syahadat, selawat nabi dan wasiat takwa. Penyampaian materi khutbah, yang di dalamnya ada ayat suci Alquran. Penutup yang berisi hamdalah, syahadat, selawat nabi, dan do'a. Nah itulah penjelasan mengenai khotbah Jumat, beserta macam-macamnya, hukum, fungsi, dan syarat menjadi khotib shalat Jumat. ๏ปฟPENGANTAR Mengawali tulisan ini, baiklah kita simak pendapat-pendapat umat beriman tentang khotbah pastor yang dikirim melalui SMS dan dimuat di Majalah HIDUP โ€œโ€ฆ.Umat menghendaki khotbah yang CEKAK, AOSโ€™! yang penting bkn lamanya berkhotbah, ttp relevansinya n penyampaian yang variatif. Nuwun. Anton 081511063xxx. โ€œKhotbah pastor tdk bโ€™bobot, umat ketiduran. Umat ya melaksanakan isi khotbah pastor. Pastor teori doang! Perlu ditambah sks kotbh di Seminari Tinggi. Terlalu pagi ditahbiskan jadi imam? Roman 081376663xxx. โ€œBbrp pastor kl khotbah btele-tele n tdk sesuai dg buatannyaโ€ฆ.alangkah baiknya sblm khotbah hrs ada sapaan ya matang n pantang biar Roh Kudus bkerja. Rachel 081399318xxx. โ€œKhtbh tak mnrik n monoton, mslh klasik tnp ada prbhn. Imam prlu membuka diri thd kritik, tdk asyik dan cr pndg sndiri. Slain hrs mnrk, khtbh hrs mnjd trg & hrpn thd realita problem sosial umatโ€ฆ.โ€ Ngena 081378628xxx. Suara sebagian umat ini menjadi perwakilan selentingan nada-nada ketidakpuasan umat pada umumnya akan khotbah pastor yang tidak menarik dan membosankan. Nyatalah bahwa berkhotbah adalah keprihatinan kita bersama yang kian mencuat akhir-akhir ini ke permukaan. Bunyinya makin nyaring bergema. Kita sadar dan seolah dibangunkan dari tidur panjang yang melelahkan khotbah harus menarik dan mendarat. Sasaran itu mau dicapai tetapi serentak kita dihadapkan pada dilema, yang menarik dan menyenangkan itu belum tentu sepadan dengan ajaran otentik Gereja.โ€™ Bisa saja menarik dan banyak ketawa-nya tetapi substansi makna Kitba Suci dan Tradisi Gereja terlupakan. Maka pengkhotbah ditantang untuk berkhotbah secara menarik serentak yang fundamental Kitab Suci dan ajaran iman terpelihara. A. APA ITU HOMILETIKA Istilah homiletika berasal dari kata sifat Yunani homiletike yang dihubungkan dengan kata techne. Techne homiletike artinya ilmu pergaulan atau ilmu bercakap-cakap. Dalam kata sifat homiletikeโ€™ terkandung kata benda homilia yaitu pergaulan percakapan dengan ramah tamah. Kata kerja homilein terdapat empat kali di dalam Perjanjian Baru Luk. 2414, 15; Kis. 2011; 2426. Tiap-tiap orang yang bertugas berkhotbah harus memikirkan apakah sebenarnya dasar pekabarannya dan bagaimanakah cara berkhotbah yang baik. Rasul Paulus sendiri telah memikirkan soal itu dan menguraikannya dalam I Kor. 1 โ€“ 3. St. Agustinus dalam bukunya โ€œDe Doctrina Christianaโ€ menyelidiki ilmu khotbah dan membedakan 2 bagian 1. Homiletika material/Modus Inveniendi soal bahan-bahan isi khotbah itu, & 2. Homiletika formal/Modus Proferendi cara penyampaian khotbah. Pada tulisan ini saya mau membahas kedua hal itu sekaligus dengan judul โ€œKOTBAH Isi yang Kontekstual dan Pembawaan Memikat.โ€ Bukan tanpa alasan, tulisan ini adalah share pribadi,โ€™ kritik dan sumbang-saran atas fenomena khotbah yang menjadi keprihatinan kita bersama sebagai sinyalemen di zaman ini untuk kita. Tidak ada pretensi dari pihak saya untuk berbicara secara mendalam dan tuntas atasnya pada goretan sederhana ini. Cukuplah saya memaparkan sinyalemen umum sejauh saya lihat dan alami. Sebab, pokok ini teramat luas dan kaya. B. ISI KOTBAH YANG KONTEKSTUAL ITUโ€ฆโ€ฆโ€ฆ homiletika material a. Mudah dimengerti umat setempat Setiap orang adalah bentukan dari latar belakang yang berbeda-beda, baik keluarga, lingkungan, budaya, suku, agama, dll. Oleh karena itu, tataran nilai, cara pandang, pola sikap, dsb berbeda untuk tiap-tiap orang. Hal inilah yang oleh filsuf Hans-George Gadamer kelahiran Marburg 1900 sebagai โ€œprejudice/vorurteilโ€ prasangkaa, apriori. H. G. Gadamer mau menentang paham Hermeneutika Romantis yang mau menghindari setiap prasangka/apriori. Bagi mereka prasangka/apriori itu tidak baik, bertentangan dengan kebenaran untuk itu setiap prasangka/apriori harus dibersihkan jika kita mau mendekati sesuatu. Menurut Gadamer pengenalan kita tidak dapat melepaskan diri dari prasangka. Menghindari prasangka sama dengan mematikan pemikiran. Itu tidak berarti bahwa interpretasi menjadi usaha subyektif belaka. Sebanyak mungkin harus kita sadarkan prasangka-prasangka yang menjuruskan pemikiran kita, tetapi adalah naif sama sekali jika kita sanggup mengambil sikap tertentu tanpa prasangka apapun. Pengkhotbah yang bijak mesti memahami maksud dan pemikiran Gadamer ini. Jemaat beriman berbeda-beda latar belakang dan pemikirannya. Tidak semua sama rata. Tentu sangat berbeda umat yang hidup di daerah perkotaan dengan di pedesaan. Berbeda jemaat yang sehari-harinya bekerja di ladang dengan mahasiswa STFT yang pergulatan harian mereka di lingkup filsafat dan teologi. Sesuatu menjadi menarik manakala bahan yang diperbincangkan dikhotbahkan sesuai dengan latar belakang kita, ada apriori mengenai bahan itu. Tidak murni baru sama sekali. Teologi yang sangat abstrak dan pola pikir filsafat yang rumit mungkin amat digemari para mahasiswa tadi. Untuk jemaat sederhana, pembicaraan khotbah mengenai hidup konkret mereka tentu lebih mudah kena dan dimengerti. Dan kita tahu yang penting pesan khotbah sampai. Kalau untuk mahasiswa dengan bahasa yang tinggi maka untuk jemaat sederhana dengan bahasa yang sederhana pula. b. Mendalam tetapi Mendarat Ada kecenderungan pengkhotbah baca pastor untuk berkhotbah terlalu tinggi. Makin tinggi, makin mengawang-awang dianggap makin berbobot. Khotbah terlalu asyik dengan diskusi teologis, namun berhenti pada tafsiran teologis itu, kurang menyentuh kehidupan nyata umat. Sebenarnya, khotbah sedemikian mendalam tidak salah, bahkan sangat baik. Masalahnya, melulu teologis mengandung bahaya monotonisme dan terlalu ideal, kering dan datar. Awalnya khotbah membuat umat kagum tetapi tidak menggerakkan umat untuk merenung dan berbuat karena makna makna ktobah tidak membumi dan kurang menyentuh kehidupan nyata umat. Dibutuhkan para pengkhotbah yang bisa berteologi secara teks dan konteks. โ€œTeksโ€ mengusung makna mendalam sementara โ€œkonteksโ€ menyiratkan makna mendarat. Obrolan-obrolan ringan yang akrab di telinga kita, membuat uraian sulit dan rumit sangat mudah. Justru membuat yang rumit menjadi ringan dan sederhana adalah pekerjaan yang tidak gampang. Isi khotbah yang mendarat membutuhkan kepekaan pengkhotbah akan situasi jemaatnya. Si pengkhotbah harus turunโ€™ ke dalam pemahaman warga jemaat. Sebagai gembala ia harus lebih mengenal domba-dombanya. Semuanya perlu disapa dengan bahasa mereka. Sapaan meski sederhana sangat bermakna justru karena seorang gembala mengenal ragam hidup umatnya ada yang sedang bahagia karena baru mendapat momongan, berbunga-bunga karena mendapat pacar baru, ngambek karena baru bertengkar dengan teman, suami, atau isteri, sedang sedih karena kecolongan harta benda, dan seribu satu ragam situasi hidup jemaat. c. Berkumandang dari kedalaman hati Orang yang berbicara melulu atas dasar rasio pasti tidak menarik. Hati berbicara sangat mendalam dan kerap menyentuh segi terdalam dimensi hidup manusia. Ketika Yesus tampil di pentas publik, banyak orang yang terkagum-kagum kepadaNya. Banyak orang yang tersentuh dan takjub sebab Yesus berbicara dari kedalaman hatinya. Berbeda dari ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi yang selalu mengutip kitab-kitab Taurat. Dengan hati, Yesus berbicara dan terjun dengan situasi jemaat. โ€œMereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya โ€œApa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasaโ€ฆโ€โ€. โ€œโ€ฆmereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya โ€œYang begini belum pernah kita lihat.โ€โ€ Seperti Yesus demikianlah kiranya para pengkhotbah. Pengkhotbah yang sangat peka dengan sendirinya akan berbicara dari kedalaman hatinya. Hati yang murni mencerminkan keprihatinan dan bela rasa compassion dengan hidup jemaat. Ada kecenderungan orang modern kembali ke zaman rasionalisme di mana rasi dijunjung tinggi sebagai satu-satunya kebenaran yang rasional adalah masuk akal. Apa yang tidak rasional tidak dapat diterima.โ€™ Banyak orang lupa, iman hanya dapat dialami oleh hati & persasaan yang peka. Allah sering berbicara sangat halus dan lembut. Untuk mendengarkan suara Allah itu manusia tidak bisa hanya mengandalkan rasio. Ia harus menajamkan hati. Rasio manusia tetap sah, namun dalam mencari kebenaran Allah rasio harus memakai kaca mata iman. Dalam iman katolik, iman dan akal budi adalah dua sayap yang tak terpisahkan. Namun tetap diakui bahwa iman โ€œsedikit lebih tinggiโ€ dari pada kemampuan akal budi; bdk. Credo ut intellegam-nya Anselmus Canterbury. Dalam situasi tertentu, akal budi tunduk pada iman. d. Men โ€“ share โ€“ kan iman Seorang pengkhotbah adalah seorang penyaksi iman. Maka, khotbah sebenarnya tidak melulu uraian teologis โ€“ eksegetis- biblis. Namun khotbah juga adalah share iman. Pengkhotbah membagikan pengalaman permenungannya atas realitas Allah. Realitas Allah pun yang terungkap dalam Kitab Suci senantiasa berbicara tanpa pernah tuntas. Tuhan tidak pernah selesaiโ€™. Ia senantiasa berbicara untuk semua dimensi hidup manusia lintas budaya, usia, pendidikan, dan semuanya. Maka tepatlah jika dikatakan bahwa kompetensi homilis tidak mulai dengan berbicara tetapi berawal dari mendengarkan. Dalam ilmu lain anda boleh berdoa sebelum belajar, tetapi dalam proses mempersiapkan khotbah anda harus berdoa. Artinya, jika mau mewartakan Sabda Allah maka kita harus berkomunikasi dengan pemilik Sabda itu sendiri, Allah. Jika refleksi mulai memudar maka yakinlah kita bahwa kematian daya pukat khotbah akan semakin mendekat. Komunikasi dengan Allah permenungan, refleksi inilah yang mau kita saksi-kan kepada jemaat beriman. Intimasi dengan Allah akan membuat pengkhotbah penuh dengan Roh-Kudus. Kita ingat bagaimana rasul Petrus dan kesebelas rasul yang lain memberi kesaksian tentang iman mereka setelah dipenuhi oleh Roh-Kudus. bdk. Kis. 214-40. Petrus dan rasul lainnya menjadi cermin bagi kita sebagai penyaksi iman di zaman ini. Seperti Petrus, kiranya kita mampu membuat jemaat terharu Kis. 237 menggerakkan mereka untuk bertanya โ€œApa yang harus kami perbuat saudara?โ€ Roh_Kudus membantu kita agar mengamini bahwa bukan lagi kita yang hidup melainkan Kristuslah yang hidup dalam diri kita, seperti nasihat Rasul Paulus. Semangat demikian menyingkirkan ambisi manusiawi untuk terkenal, menyingkirkan nafsu untuk mewartakanโ€™ diri sendiri dan merangkul komitmen menjadi penyaksi Kristus saja. Sebagaimana halnya musik, khotbah memiliki suatu jiwa. Dalam dunia musik, seorang pianis yang bagus tidak memainkan not-not, melainkan memainkan laguโ€™ anonimous. Satu not menjadi berarti karena not yang lain. Sendiri ia tidak berarti sama sekali. Kesatuan not-not itu membentuk satu kalimat lagu dan satu kalimat lagu itu memiliki jiwa yang hendak disampaikan. W. A. Mozart, dan musisi terkenal lainnya meletakkan sebuah jiwa dalam harmoni musik. Mendengar alunan musik klasik langsung hati kita terarah kepada tokoh musik tertentu karena ada sebuah jiwa yang dikandungnya. Demikian khotbah, ia memiliki jiwa jika pengkhotbah meletakkan kesaksian imannya di dalam khotbah tersebut. Khotbah terasa hidup karena dijiwai oleh pengkhotbah lewat pengalaman dan permenungan hidupnya. C. BAGAIMANA PEMBAWAAN YANG MEMIKAT? Homiletika formal Daya tarik dan khasiat khotbah bergantung bukan kepada kata-kata yang keluar dari mulut pembicara tetapi terutamalah kepada daya sinar kepribadiannya. Ketika Demosthenes, ahli pidato Yunani kuno, ditanya apakah yang paling penting bagi seorang ahli pidato, Demosthenes menjawab โ€œPertama pembawaannya; kedua pembawaannya; ketiga pembawaannya.โ€ Satu-satunya ukuran sebuah pidato adalah bagaimana pembawaan dan pengaruhnya bagi pendengarnya. Kalau isi pidato bagus tetapi pembawaaan kurang maka pidato itu gagal. Pidato bukan hanya kata-kata, kata-kata hanya sebagian dari pidato. Teks pidato yang pernah dibawakan oleh mantan Presiden Soekarno tidak seberbobot jika teks yang sama dibawakan oleh orang yang tidak pintar berpidato. Lantas bagaimana pembawaan yang menarik itu? ๏ถ Tampil dengan penuh keyakinan Seseorang yang tampil dengan ragu-ragu akan tampak dari mimik dan raut wajahnya. Bagaimana mungkin seseorang mau meyakinkan pendengar sementara sendiri ia tidak tampak meyakinkan? Dalam wajah seseorang yang penuh keyakinan akan tergurat sebentuk kepercayaan diri. Bandingkan dengan Stefanus. Stefanus yang penuh Roh-Kudus memberi kesaksian kepada orang banyak dengan penuh keyakinan. Dia bersaksi kepada tua-tua dan ahli-ahli Taurat. Mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat. Keyakinan inilah yang serentak akan membakarโ€™ pengkhotbah dan para pendengarnya. Akan sangat berbeda jika seseorang mulai diliputi rasa cemas dan takut dalam berkhotbah. Orang yang mendengar pun akan ikut cemas dan tidak nyaman. Apa penyebab rasa takut dan cemas ini? Carl Gustaf Jung menyebut bahwa kecemasan kegugupan ini โ€œketidaksadaran kolektif.โ€ Menurut teori ini, segala pengalaman batin nenek moyang kita sampai yang paling jauh pun, masih berbekas dalam jiwa manusia. Sekarang dalam situasi tertentu, perasaan-perasaan purbakala itu mau muncul lagi. Gugup cemas juga terjadi karena pengkhotbah terlalu memikirkan dirinya sendiri, nama baik dan kehormatannya. Atau bisa jadi, ia kurang mempersiapkan diri. Ia takut pendengarnya akan mengetahui kelemahannya ini. Untuk mengatasi kegugupan, pembicara seharusnya mempersiapkan diri sebaik mungkin, belajar menenangkan batin dan pernafasan, dan yakin bahwa kegugupan hanya bisa diatasi di dalam praktik. Dan lagi, rasa takut dan cemas pertanda positif juga bahwa kita tidak menilai diri lebih dari yang sebenarnya, tetapi realistis. Rasa takut menandakan bahwa orang memiliki kesadaran akan keberhasilan. Orang-orang profesional sendiri tidak luput dari penyakit ini. Mereka bisa karena biasa latihan. ๏ถ Tampil apa adanya Tampil penuh keyakinan memang sangat perlu. Tetapi tampil apa adanya jauh lebih penting lagi. Bukan pesimisme. Justru orang yang tampil artifisial lebih kerap mengundang antipati pendengar. Yang artifisial itu tidak menarik. Ingat pendapat Nietzsche โ€œPembicara yang mula-mula malu dan kikuk sedikit, dialah yang dapat simpati auditorium.โ€ Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Masing-masing kepribadian itu unik dan menarik. Tampil sesaui kepribadian masing-masing akan sangat indah. Khotbah kiranya dibawakan oleh pembicara dengan disinari seluruh kepribadiannya yang unik itu. Pribadi itu lebih penting dari pada kata-katanya. Bahan khotbah yang cemerlang pun tidak menawan hati orang kalau diketahui si pembicara adalah manusia yang tidak ikhlas. Be your self, itulah yang utama. Kita perlu berhati-hati dalam meniru-niru orang lain terutama gerak-geriknya. C. H. Sporgeon menceritakan bahwa ada seorang pastor yang waktu berkhotbah meniru-niru gerak-gerik orang lain Ketika mengatakan bangkit dia mengangkat kedua tangannya. Tetapi ketika mengatakan โ€œLalu ia berbalikโ€ฆโ€ pastor itu berbalik lantas membelakangi pendengar. Spontan para pendengar menjadi riuh melihat gerak-gerik pastor tersebut. ๏ถ Varietas Delectatโ€™ Berkhotbah sebagaimana tadi di atas adalah sebuah seni. Kita mau meng โ€“ hidup โ€“ kan teks yang matiโ€™ itu lewat gaya berbicara dan variasi yang kita buat. Variasi versus monotonisme sangat menyenangkan. Sebuah kemajuan akhir-akhir ini bahwa banyak variasi khotbah dikembangkan. Ada yang mengemas khotbah dalam bentuk puisi, lagu, cerita, drama, dll. Khotbah juga bisa diselingi dengan musik instrumental, koor/vocal group yang tematis, menonton cuplikan film, dll. Harap diingat bahwa variasi hanyalah fasilitas facilis โ€“ e = mudah, forma dan bukan substansi. Janganlah variasi mangabaikan substansi iman, dan keduanya mesti dibedakan dan dihargai dalam tataran masing-masing. ๏ถ Hal-hal Praktis yang kerap Terlupakan ๏Š Nafas โ€œDilihat dari segi psikologi, berbicara itu adalah menghembuskan nafas. Menurut tujuannya, berbicara berarti pertama-tama, bernafas yang benar,โ€ demikian Erich Drach. Suara amat erat kaitannya dengan nafas. Suara yang tidak baik bisa disebabkan oleh pernafasan yang kurang baik. Karena suara terjadi bila selaput suara digetarkan oleh arus nafas yang keluar dan getaran itu bergaung dalam rongga kerongkongan, mulut, dan hidung. Ada empat cara bernafas yang kita kenal a. Pernafasan dada b. Pernafasan perut c. Pernafasan sisi dari rongga perut dan dada d. Pernafasan dalam dan penuh Pernafasan dalam dan penuh adalah kombinasi dari pernafasan dada, perut, dan sisi rongga dada dan perut. Seseorang yang pandai berbicara harus menguasai teknik ini. ๏Š Suara โ€œBicaralah supaya kulihat engkau,โ€ kata Orang Yunani. Kepribadian dan watak orang dikenal dari suaranya. Dalam nada suara dan cara berbicara kita terungkaplah manusia apakah kita. Modulasi suara sangat menentukan. Modulasi versus suara monoton. Modulasi berarti satu perubahan ritmis dari intonasi bahasa dalam hubungan dengan naik turunnya suara secara sadar. Oleh modulasi, orang dapat berbicara cepat dan lambat, kuat dan halus, tinggi dan rendah โ€“ atau kombinasi dan variasi sesuai dengan keinginan pembicara โ€“ dan di samping itu suara juga mengarakterisasi suara menjadi ramah, gembira, sedih, sayu, ironis, dll. Namun perlu juga mengetahui bahwa nada suara setiap orang perihal tinggi, sedang, rendah, dll erat terkait dengan kebudayaannya. Nada suara dan cara berbicara orang Surabaya berbeda dari orang Surakarta, beda nada suara Orang Batak dengan Orang Jawa. Untuk itu pengkhotbah harus mengenal siapa pendengar suku dan latar belakangnya. Tak menutup mata juga bagi pengkhotbah untuk berlatih terus untuk kualitas suara yang baik. ๏Š Gerak-gerik dan Bahasa Tubuh Bahasa tubuh body language adalah gerak-gerik tubuh atau bagian tubuh seperti wajah, mata, alis, tangan, bahu yang dipergunakan untuk mengungkapkan dan menyampaikan maksud tertentu kepada orang lain. Bahasa tubuh yang juga dikenal dengan nama kinesics merupakan bentuk interaksi atau hubungan antar manusia, yang tidak menggunakan bahasa tertulis dan lisan. Bahasa tubuh mencakup berbagai ungkapan atau gerak tubuh. Pertanyaan โ€œPerlukah gerak-gerik dan bahasa tubuh dalam berkhotbahโ€ rasa-rasanya tidak pada tempatnya. Sebab gerak-gerik dan bahasa tubuh adalah bagian integral dari berbicara. Berbicara adalah gerak badan. Kita berbicara bukan hanya dengan mulut tetapi dengan seluruh badan. Seluruh badan ikut serta menyatakan dan menjelaskan apa yang diucapkan mulut. Orang yang terhambat dalam gerak-geriknya kurang berbakat untuk menjadi pengkhotbah yang baik. ๏Š Perasaan dan humor cerita Tiga pilar yang saling terkait/integral dalam hidup manusia yakni rasio, kehendak, dan perasaan. Perasaan membuat manusia itu sungguh manusia. Ia membuat manusia sungguh dapat merasa, hadirโ€™. Perasaan adalah sebuah fakta dalam hidup manusia. Karena pengaruh bawah sadar, perasaan itu unik adanya apa yang dirasakan seorang A tidak persis sama dengan yang dirasa seorang B. Perasaan-perasaan menjadi indikator tentang pribadi orang yang bersangkutan sedang senang, bosan, marah, lelah, dll. Indikator-indikator yang ditunjuk oleh perasaan-perasaan itu pada dirinya adalah murni dan subyektif. Oleh karena itu, perasaan harus juga diimbangi oleh rasio dan kehendak * perasaan marah โ€”memukul! * rasio โ€œJangan pukul!!โ€ * kehendak sadar mengapa harus tidak memukul. Perasaan tampaknya sangat sepele sehingga banyak pengkhotbah mengabaikannya. Namun, akhir-akhir ini makin disadari bahwa ritus yang terlalu kaku dan rasional menimbulkan suasana yang kering dan membosankan. Orang-orang modern yang dihantui jadwal yang padat, alur gerak yang serba cepat, persaingan-persaingan hidup tentunya amat merindukan sapaan afeksi dan perasaan yang hangat. Seorang pengkhotbah mau memesonakan pendengarnya, tetapi orang baru mau tertarik dan membuka diri untuk buah pikiran yang berharga kalau perasaan pun disentuh dan hati dihangatkan. Alangkah baiknya juga kalau seorang pengkhotbah pandai membungkus khotbahnya dengan ceritera, contoh, dan sindiran yang lucu. Hal kecil ini pun sering terlupakan. Padahal orang suka dihibur, orang suka tertawa. Kalau khotbah dibawakan dengan ceritera dan humor berbobot, pesannya lebih gampang diterima. Anthony de Mello, SJ, seorang guru rohani melukiskannya dengan sangat indah. โ€ฆGuru-guru kerohanian umat manusia seperti Budha dan Yesus menciptakan sarana untuk menyingkirkan daya tolak dalam diri pendengarnya cerita. Mereka tahu bahwa kata-kata yang paling memikat yang dimiliki oleh setiap bahasa adalah โ€œPada suatu ketikaโ€ฆ.โ€ Mereka tahu bahwa menolak kebenaran adalah biasa, tetapi menolak suatu cerita adalah tidak mungkin. Vyasa, pengarang Mahabarata berkata bahwa kalau kita mendengarkan cerita dengan cermat, kita tidak pernah akan menjadi orang yang sama lagi. Sebabnya ialah cerita itu akan menyelinap masuk ke dalam hati kita dan meruntuhkan tembok-tembok dan membuka jalan bagi yang ilahi. KESIMPULAN Sebagai kesimpulan baiklah diulang apa yang menjadi pokok bahasan kita dalam tulisan sederhana ini. Tulisan ini mau membahas 2 pokok sekaligus yang tak terpisahkan satu sama lain Isi khotbah homiletika material dan cara membawakan isi khotbah itu homiletika formal. Isi khotbah yang berbobot sangat penting tetapi paling menentukan adalah pembawaan pengkhotbah yang menyangkut bagaimana isi yang berbobot itu disampaikan. Isi khotbah yang โ€œmatiโ€ mau dihidupkan dengan pembawaan memikat si pengkhotbah. Berkhotbah adalah tugas yang tidak gampang. Ia hanya bisa dilatih terus menerus lewat pengalaman dan praktik berkhotbah. Namun satu hal yang kiranya tidak diabaikan oleh pengkhotbah kualitas hidup pengkhotbah sendiri adalah khotbah yang hidup. โ€œVerba docent exempla trahunt.โ€ Memang kata-katalah yang mengajar tetapi contoh/teladan hidup jauh lebih memikat dan memukat jemaat beriman. Ini jauh lebih sulit karena memerlukan komitmen penghayatan sepanjang hidup pengkhotbah itu. Menutup tulisan ini baiklah ditekankan bahwa pengkhotbah harus belajar dan bercermin kepada siapa dan apa yang baik di luar dirinya. Diri pribadi tidaklah satu-satunya kebenaran mutlak. Orang yang mau berkembang adalah orang yang terbuka dan mau belajar dari mendengar orang lain. โ€œOrang yang menyadari kelemahan-kelemahan dan kerapuhannya sendiri jauh lebih besar dari orang yang melihat malaikat, โ€œ imbuh guru rohani Iskak dari Ninive. BIBLIOGRAFI Balela, Yoseph Solor. โ€œMenata Hidup Dalam Perspektif Ensiklik FIDES ET RATIO dari Paus Yohanes Paulus IIโ€. Dalam Rajawali. Tahun V, no. 02 Juni 2007, hlm. 153 Bertens, K. Filsafat Barat Abad XX Inggris-Jerman. Yogyakarta Kanisius, 1983 de Mello, Anthony, Doa Sang Katak 2. judul asli THE PRAYER OF THE FROG. Diterjemahkan oleh I. Suharyo, Pr, M. Joko Prakosa, & Th. Surasto Pramuji. Yogyakarta Kanisius, 1990. Hamma, F., Iman dan Perasaan. Yogyakarta Kanisius, 1987. Ginting, Khotbah dan Pengkhotbah. Jakarta PT BPK Gunung Mulia, 2003. Hendrikus, Dori Wuwur, SVD. BERKOTBAH Suatu Petunjuk Praktis. Ende Penerbit Nusa Indah, 1985. โ€”โ€”โ€”โ€“ . RETORIKA.. Yogyakarta Kanisius, 1991. Hunsakar, Phillip L., Anthony J. Alessandra. Seni Komunikasi bagi Para Pemimpin. judul asli The Art of Managing People Diterjemahkan oleh A. M. Mangunharjana. Yogyakarta Kanisius, 1986. Kristianto, Eddy A., OFM. the ART of PREACHING, kiat sukses pewartaan sabda Jakarta Penerbit Obor Jakarta, 2004. Rรถthlisberg H. Homiletika Ilmu Berkotbah. Jakarta Badan Penerbit Kristen โ€“ Jakarta, 1967. Verrijt, Eduard, OFMCap. ELOQUENTIA Kursus Berpidato. Pematangsiantar SMU Seminari Menengah โ€“ Pematangsiantar, tanpa tahun penerbit. diktat
Khotbah yang baik adalah khotbah yang dipersiapkan dengan semaksimalnya sebelum khotbah itu ditampilkan. Salah satu dari persiapan itu adalah memperhatikan dengan benar susunan khotbah. Susunan khotbah yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi si Pengkhotbah maupun yang mendengar khotbah tersebut. Dengan kata lain barang siapa yang hendak

Khutbah I ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ุฐูŠ ู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ุณูุจูู„ูŽ ุงู„ุณู‘ู„ุงูŽู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽูู’ู‡ูŽู…ูŽู†ูŽุง ุจูุดูŽุฑููŠู’ุนูŽุฉู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุงู„ูƒูŽุฑูŠู…ูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒ ู„ูŽู‡ุŒ ุฐููˆ ุงู’ู„ุฌูŽู„ุงู„ู ูˆูŽุงู„ุฅูƒู’ุฑุงู…ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽ ุฑูŽุณูˆู„ูู‡ุŒ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆ ุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุง ู…ูุญูŽู…ู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ูู‡ ูˆูŽุฃุตู’ุญุงุจูู‡ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนูŠู†ูŽ ุจูุฅุญู’ุณุงู†ู ุฅู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ุŒ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠูŽุงุฃูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ุŒ ุฃูˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ู’ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุงู†ู ุงู’ู„ูƒูŽุฑููŠู…ู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุดูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขูŽู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุงุŒ ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูŠูŽุง ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ุตูŽุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู…ู’ Jamaah Jumat hafidhakumullah, Umumnya orang berdoa kepada Allah subhanahu wa taโ€™ala agar diberi-Nya umur panjang. Sedikit sekali atau bahkan mungkin tidak ada orang yang menginginkan berumur pendek. Mereka tentu memiliki alasan masing-masing. Namun umumnya alasan mereka adalah karena ingin memiliki amal baik yang cukup semasa hidupnya sebagai bekal hidup abadi di akhirat. Hal ini memang memiliki dasar yang kuat sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah shallahu alaihi wa sallam sebagai berikut ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุทูŽุงู„ูŽ ุนูู…ูุฑูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูู†ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู Artinya โ€œWahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?โ€ Beliau menjawab โ€œOrang yang panjang umurnya dan baik amalannya.โ€HR Tirmidzi Hadits itu telah menginspirasi banyak orang untuk senantiasa berdoa kepada Allah subhanahu wa taโ€™ala agar diberi-Nya umur panjang. Mereka telah meyakini bahwa salah satu tanda orang terbaik adalah apabila seseorang berumur panjang dan hidupnya penuh dengan amal-amal kebaikan. Mereka yang umurnya panjang tetapi amal-amal kebaikannya amat sedikit tidak termasuk orang-orang terbaik, bahkan mereka digolongkan sebagai orang-orang yang merugi. Namun demikian adalah kenyataan bahwa tidak setiap orang berumur panjang meski mereka berdoa demikian. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana dengan mereka yang berumur pendek? Apakah mereka dengan sendirinya tidak termasuk orang-orang terbaik? Jamaah Jumat hafidhakumullah, Untuk menjawab pertanyaan di atas kita dapat merujuk penjelasan dari Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabรฎlul Iddikรขr wal Iโ€™tibรขr bimรข Yamurru bil Insรขn wa Yanqadli Lahu minal Aโ€™mรขr Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 47 sebagai berikut ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุนูู…ูุฑู ุจูŽุฑูŽูƒูŽุชูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ููŠู’ู‚ู ูููŠู’ู‡ู ู„ูู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽุงุตู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุงู…ู‘ูŽุฉู Artinya โ€œSebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la, yang diberi-Nya taufiq untuk mengerjakan amalan saleh dan kebajikan-kebajikan lain baik yang khusus maupun yang umum.โ€ Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa sebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la, yang diberi-Nya bimbingan untuk melakukan berbagai kesalehan dan kebajikan. Jadi kebaikan seseorang sebetulnya tidak semata-mata bergantung pada umurnya yang panjang, tetapi lebih pada seberapa banyak amal kebaikan yang dilakukannya semasa hidupnya. Penjelasan ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallahu alaihi wa sallam di atas. Oleh karena itu, bisa saja seseorang berumur pendek tetapi amal kebaikannya sangat banyak dan mungkin sama atau bahkan melebihi mereka yang berumur panjang. Orang-orang seperti ini termasuk orang-orang terbaik karena mampu memanfaatkan umurnya yang pendek untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Inilah umur yang penuh dengan berkah dari Allah subhanahu wa taโ€™ala. Dalam kaitan itu, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutkan contoh beberapa orang saleh yang tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Di antara contoh itu adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Idris Asy-Syafiโ€™i, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Syafiรญ. Beliau wafat dalam usia 54 tahun. Meski usia beliau tidak panjang, namun beliau semasa hidupnya mampu menghasilkan banyak kebaikan seperti karya-karya yang sangat penting bagi kaum Muslimin. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Di antara karya-karya besar Imam Syafiโ€™i adalah pertama Kitab Ar-Risalah yang merupakan kitab tentang Ushul Fiqh. Kedua, Kitab Al-Umm yang merupakan kitab tentang mazhab fiqihnya. Ketiga, Kitab Ikhtilaf al-Hadits yang merupakan kitab tentang hadits. Keempat, Kitab Tafsir Al-Imam Asy-Syafiโ€™i yang merupakan kitab tentang tafsir Al-Quran, dan lain sebagainya. Beberapa sumber menyebutkan jumlah kitab karangan Imam Syafiโ€™i lebih dari 120 buah, dan beliau hafidz Qurโ€™an dalam usia 7 tahun. Contoh lain orang saleh yang tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak adalah Abu Hฤmid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Al-Ghazali. Beliau wafat dalam usia 55 tahun. Meski beliau berumur pendek, namun begitu besar sumbangsihnya bagi masyarakat luas, khususnya kaum Muslimin. Beliau dijuluki Hujjatul Islam karena jasa-jasanya membela kebenaran Islam dengan mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran dengan argumen yang sulit dipatahkan oleh lawan. Di antara karya-karya besar Imam Al-Ghazali adalah pertama kitab Ihya Ulumiddin yang merupakan kitab tentang akhlak dan tasawuf. Kedua, kitab Jawahir Al-Qurโ€™an yang merupakan kitab tentang tafsir Al-Qurโ€™an. Ketiga, kitab Al-Basith dan Al-Wasith yang merupakan kitab tentang ilmu fiqih dan ushul fiqih. Keempat, kitab Maqashid Al-Falasifah dan Al-Arbaโ€™in fi Ushuluddin yang merupakan kitab filsafat dan ilmu kalam, dan lain sebagainya. Beberapa sumber menyebutkan jumlah kitab karangan Imam Al-Ghazali lebih dari 200 buah. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Dari apa yang dijelaskan dan dicontohkan oleh Sayyid Abdullah Al-Haddad di atas sangatlah jelas bahwa pemahaman literal tentang umur yang baik hanyalah umur panjang yang dipenuhi dengan kebaikan masih memiliki kekurangan. Pemahaman ini memang tidak salah, hanya belum akomodatif terhadap fakta bahwa banyak orang saleh tidak berumur panjang. Orang-orang seperti ini meskipun tidak berumur panjang, namun amal-amal kebaikannya sangat banyak sebagaimana disebutkan di atas, yakni Imam Syafiรญ dan Imam Al-Ghazali. Oleh karena itu, sekali lagi, sebaik-baik umur adalah umur yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la. Hal ini meliputi umur panjang dan banyak digunakan untuk melakukan amal-mal saleh dan kebajikan-kebajikan lainnya. Selain itu adalah umur yang tidak panjang namun banyak digunakan untuk mengerjakan kesalehan-kesalehan hingga pada tingkat tertentu yang setara atau malahan lebih banyak dari mereka yang berumur panjang. Terhadap kelompok kedua, yakni mereka yang tidak berumur panjang namun banyak mengerjakan kesalehan-kesalehan dan kebajikan-kebajikan seperti Imam Syafiโ€™i dan Imam Al-Ghazali, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutnya sebagai hamba-hamba Allah yang terpilih dan diberkati sehingga amal kebaikannya sangat banyak dan mungkin lebih banyak dan lebih terasa manfaatnya dari pada yang dipanjangkan umurnya. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Batasan umur panjang di kalangan umat Islam, memang tidak ada patokan khusus yang disepakati bersama. Hanya kebanyakan umat Islam menjadikan umur Rasulullah shallahu alaihi wa sallam yang mencapai 63 tahun sebagai standar. Artinya mereka yang mencapai umur di atas 63 tahun diyakini telah mendapatkan bonus umur dari Allah subhanu wataโ€™la. Sedangkan mereka yang tidak mencapai umur 63 tahun, semisal 50-55 tahun, atau kurang dari itu seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang wafat dalam usia kurang dari 40 tahun termasuk berumur pendek sebagaimana dijelaskan Sayyid Abdullah Al-Haddad dalam kitab tersebut di atas. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memiliki umur yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la. Amin ya rabbal alamin. ุฌูŽุนูŽู„ูŽู†ุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฅูŠู‘ูŽุงูƒู… ู…ูู†ูŽ ุงู„ููŽุงุฆูุฒููŠู† ุงู„ุขู…ูู†ููŠู†ุŒ ูˆูŽุฃุฏู’ุฎูŽู„ูŽู†ูŽุง ูˆุฅููŠู‘ูŽุงูƒู… ูููŠ ุฒูู…ู’ุฑูŽุฉู ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู…ู’ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง ุจุงูŽุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูƒู…ู’ ูููŠ ุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุขูŠุงุชู ูˆุฐููƒู’ุฑู ุงู„ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ุฅู†ู‘ู‡ู ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽูˆู‘ุงุฏูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒ ู…ูŽู„ููƒูŒ ุจูŽุฑู‘ูŒ ุฑูŽุคููˆู’ููŒ ุฑูŽุญููŠู’ู…ูŒ Khutbah II ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุฅู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุฅู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Ustadz Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.

Namun kendala yang sering dihadapi pemula adalah mencari bahan khotbah. Bukan saat penetapan kerangka khotbah. Bahan-bahan untuk naskah khotbah, Anda peroleh melalui tahap-tahap berikut: I. Menentukan nats Firman. Pada umumnya nats Firman untuk khotbah kebaktian minggu telah ditentukan oleh gereja. Bukan yang akan membawakan khotbah. Asali, Pendahuluan. 1 Berkhotbah = menyampaikan pesan dari Halikuljabbar ataupun menyampaikan Firman Sang pencipta. Bukannya menghibur sosok, membuat orang tertawa, takhlik sosok terdorong, dsb. Intensi dari khotbah / proklamasi Firman Tuhan membawa hamba allah nan belum percaya kepada Kristus, dan mendekatkan sosok yang sudah percaya kepada Tuhan. Karena itu hal nan silam utama bikin dipikirkan sebelum menyusun kuliah adalah siapa pendengarnya? Keadaan rohaninya bagaimana? Telah kristen atau kristen KTP ataupun kafir kuantitas? Kalau ateis apa agamanya? Berapa usianya? Apa pendidikannya? Bagaimana peristiwa ekonominya? Takdirnya jemaatnya heterogen terdiri berpangkal bermacam-macam nyawa dan golongan, maka sebaiknya berkhotbah kepada nan rohani bawah kafir / masehi KTP dulu bdk. Lukas 154. 2 bagian dari homiletika / kaidah Khotbah yang benar 1 Isi content dari orasi. 2 Penyampaian delivery dari pidato. Cak semau pengkhotbah yang bisa menyusun isi khotbahnya, semata-mata penyampaiannya jelek. Cak semau juga yang sebaliknya. Pengkhotbah yang baik harus bisa dua-duanya. Kejadian-hal nan penting dalam kuliah topik maupun expository 1 Sepatutnya khotbah dibagi dalam beberapa bagian, biasanya 2 atau 3 atau 4 fragmen. Yang paling kecil umum adalah 3 penggalan. 2 Harus ada kemajuan pemikiran secara mantiki dalam bagian-bagian itu. Ini menyebabkan cak semau klimax privat khotbah itu, bukannya sonder klimax atau adanya anti-klimax. Contoh kuliah dengan topik โ€™dosaโ€™. a. Kuliah nan disusun tanpa kemajuan pemikiran sehingga tidak ada klimax kerangkanya adalah sbb 1. Membantai merupakan dosa Lepasan 2013. 2. Berzinah ialah dosa Keluaran 2014. 3. Mencolong adalah dosa Jebolan 2015. Khotbah seperti ini kelihatan ki boyakโ€™, minus kemajuan pemikiran, dan karenanya sonder klimax. b. Khotbah nan anti klimax rangka khotbahnya adalah sbb 1. Apakah dosa itu? 2. Kristus mati di salib bagi dosa. 3. Kristus mencari orang berdosa. c. Khotbah nan mempunyai kemajuan pemikiran dan klimax kerangkanya adalah sbb 1. Apakah dosa itu? 2. Hukuman dosa. 3. Kristus mati di kayu palang lakukan menebus dosa. 4. Tanggapan individu berdosa. 3 Terpaku dan sistimatis. Lega waktu menggunjingkan satu bagian, ataupun satu sub-bagian, kita harus bisa mengendalikan ura-ura untuk tak menyeleweng dari thema berusul fragmen itu kecuali takdirnya sengaja menyeleweng untuk memberitakan Injil kepada suatu orang tertentu, tambahan pula sekonyongkonyong membicarakan apa yang termasuk kerumahtanggaan sub-putaran berikutnya, alias kembali membahas sub-bagian sebelumnya. Ini mewujudkan ceramah itu kelihatan mbulet / berlarut-larut. 4 Khotbah harus lengkap / utuh, dan harus mempunyai solusi / jalan keluar. Jangan memberi khobah bersambung, yang belum selesai, dan tak suka-suka solusinya. Ingat bahwa tak semua jemaat akan hadir lagi minggu depan! 5 Memiliki penerapan. Penerapan penting karena menciptakan menjadikan khotbah itu relevan dengan kehidupan mustami. Sonder penerapan ceramah boleh kelihatan khayali. Eksemplar basyar yang bagus privat memberi penerapan Pdt. Hananiel, Ev. Evelyn dan Pdt. Gilbert Lumoindong. 6 Anugerah illustrasi dan contoh merupakan hal nan penting, khususnya kalau bagian itu sukar, atau orasi ditujukan kepada cucu adam yang belum kristen / kerohaniannya adv minim, berpendidikan rendah, ataupun masih taruna seperti momongan / remaja. ekspositori. Ini adalah orasi yang membincangkan ayat tiap-tiap ayat, justru meributkan kata-pembukaan dari ayat tersebut dan hubungannya satu separas enggak, sehingga arti kata-kata dan ayat-ayat dalam kontex nan dibahas menjadi jelas to expose = membuka / menyingkapkan. Teladan Lihat orasi exposisi saya koteng tentang Yakobus 11-2. a Keuntungan orasi eksposisi yang berseri 1. Membuat jemaat mengerti kepentingan mulai sejak ayat Kitab Asli, dan hubungan antara ayat nan satu dengan ayat sebelum / sesudahnya misalnya Matius 1627 dan Matius 1628, dan lebih lagi memafhumi suatu kitab secara keseluruhan. 2. Lampau bervariasi, tidak akan kehabisan peristiwa yang dibicarakan. 3. Bisa mendapatkan banyak hal nan tak terpikirkan. 4. Lega hari menegur orang, kita tidak dituduh menyengajanya kecuali kalau kita melakukannya pada masa memberikan penerapan. 5. Lain menghabiskan waktu kerjakan memikirkan thema apa yang akan dibicarakan. b Kecelakaan lektur eksposisi 1. Persiapannya jauh kian lama dan lebih sukar, karena membutuhkan buku-buku tafsiran. 2. Plong waktu unjuk persoalan tertentu, belum tentu boleh langsung membicarakannya karena terampai text kita semupakat dengan persoalan itu atau lain. Kalau persoalan itu memang sangat terdahulu, maka saya biasanya tinggalkan seri exposisi itu dan saya mengkhotbahkan topik itu. 3. Jemaat yang enggak terbiasa dengan khotbah exposisi, tambahan pula yang memang tak rindu firman Tuhan, tak akan gemar dengan ceramah exposisi. Tetapi tatap pula situasi positifnya, yaitu jemaat nan memang rindu firman Halikuljabbar, pasti akan senang, dan sangat diberkati olehnya. Hanya kelompok ini caruk yakni kerumunan minoritas. Untuk menguasai ini, dan bakal membiasakan jemaat mendengar pidato exposisi, buatlah khotbah exposisi nan gampang / tertinggal dulu. Jemah perlahan-lahan ditingkatkan ke khotbah yang makin sulit. Jika saudara mengawasi ceramah-kuliah eksposisi saya nan mula-mula seperti seri kitab Maleakhi, cerah surat Yakobus, dsb, itu mudah, tidak banyak kutipan dan sebagainya. Juga lebih pendek. Tetapi ceramah exposisi yang belakangan seperti binar 2Samuel, pendar Daniel menjadi berat dan panjang, banyak kutipan dan sebagainya. Jemaatโ€™ di Youtube apa lagi. Suntuk sedikit cucu adam kepingin menonton lektur exposisi di Youtube, apalagi yang gilanggemilang. Jadi ini memang tidak cocok untuk rohaniwan yang kepingin jadi Youtuber / cari duit melalui Youtube! topik. Galibnya syarah topik tak membicarakan satu ayat / text tertentu, belaka menggunakan banyak ayat dari bermacam-diversifikasi anak kunci dalam Kitab Suci yang berkenaan dengan topik yang sedang dibahas. khotbah topical 1. Bisa membahas suatu permasalahan / topik secara tuntas, sehingga jemaat mengerti topik itu secara keseluruhan. 2. Begitu muncul persoalan kita dapat membahasnya. 3. Persiapannya nisbi lebih mudah. 4. Cak bagi jemaat, mendengarnya dan mengertinya juga relatif lebih mudah. khotbah topical 1. Cepat kesuntukan topik / bahan pembicaraan, dan kita terlampau terus menerus mengulang-ulang topik. 2. Bisa bingung ingin pidato thema apa, butuh hari lama lakukan menentukan thema. 3. Mudah dituduh menyengaja mengekspresikan khotbah untuk mengaibkan seseorang. 4. Rata-rata tidak mendalami fungsi berpangkal ayat / text. 5. Rawan terhadap pengusahaan ayat yang out of contextโ€™. Buat pergi ini, setiap memperalat ayat, bacalah ayat-ayat sebelum ataupun sesudahnya, untuk memastikan bahwa saudara lain menggunakannya secara out of contextโ€™. Contoh khotbah topik pidato saya tentang Nerakaโ€™, yang kerangkanya ialah sbb I Keadaan-peristiwa yang perlu diketahui mengenai neraka. 1 Neraka adalah tempat yang benar-benar ada. 2 Neraka adalah palagan dimana kita terpisah dari Allah cak bagi sepanjang-lamanya. 3 Neraka adalah tempat kesengsaraan nan a Luar biasa hebatnya. b Berkarakter kekal / sepanjang-lamanya. II Siapa hanya yang seharusnya masuk neraka. Pembahasan 8 golongan orang yang harus ikut neraka privat Tanzil 218. III Kronologi keluar dari Neraka. 1 Yesus sudah komersial neraka untuk kita 2 Kita harus beriktikad kepada Yesus. C Khotbah topik dan eksposisi sekaligus. Misalnya a Kuliah saya berjudul hidayah Sang penciptaโ€™ Roma 58. b Khotbah saya berjudul kematian yang terkutukโ€™ Galatia 310-13. c Kuliah saya berjudul Belas kasih nan awalโ€™ Wahyu 21-7. Menunggangi organ-perlengkapanโ€™. Penggunaan organ-alatโ€™, adalah buku-buku penolong untuk mencari ayat-ayat yang bisa / akan digunakan merupakan penting, lebih lagi cak bagi cucu adam yang mahfuz ayatnya sekadar sedikit. 1 Naveโ€™s Topical Bible. Mungkin ini adalah buku nan minimal eco digunakan jika mau menyusun khotbah nan bersifat topik. Buku ini berisi ratusan topik yang disusun menurut abjad, dan di dasar masing-masing topik diberikan semua ayat nan berhubungan dengan topik tersebut, dan seringkali ayat-ayat itu masih diklasifikasikan juga, sehingga mempermudah kita dalam memformulasikan khotbah. Contoh kita mau bersyarah dengan topik persembahan persepuluhanโ€™. Maka kita harus tahu kata bahasa Inggris lakukan persembahan persepuluhanโ€™, ialah Tithesโ€™, dan kita lalu mencari kata Tithesโ€™ itu internal Naveโ€™s Topical Bible, dan kita akan menjumpai โ€œTITHES. Paid by Abraham to Melchizedek, Gen 1420; Heb 72-6. Jacob vows a tenth of all his property to God, Gen 2822. Mosaic laws instituting, Lev 2730-33; Num 1821-24; Deut 126,7,17,19; 1422-29; 2612-15. Customs relating to, Neh 1037-38; Amos 44; Heb 75-9. Tithe of tithes for priests, Num 1826; Neh 1038. Stored in the temple, Neh 1038,39; 1244 135,12; 2Chro 3111,12; Perbendaharaan 310. Payment of, resumed in Hezekiahโ€™s reign, 2Chro 315-10. Under Nehemiah, Neh 1312. Withheld, Neh 1310; Harta benda 38. Customary in later times, Matt 2323; Luke 1142; 1812. Observed by idolators, Amos 44,5.โ€ Terjemahannya adalah sbb โ€œPersembahan persepuluhan. Dibayarkan maka dari itu Abraham kepada Melkisedek, Kej 1420; Ibrani 72-6. Yakub menazarkan sepersepuluh dari semua miliknya kepada Sang pencipta, Kejadian 2822. Hukum Musa menetapkannya, Im 2730-33; Takdir 1821-24; Ulangan 126,7,17,19; 1422-29; 2612-15. Kebiasaan yang berhubungan dengannya, Neh 1037-38; Amos 44; Ibrani 75-9. Persembahan persepuluhan semenjak uang suap persepuluhan cak bagi padri, Bilangan 1826; Neh 1038. Disimpan di Bait Allah, Neh 1038,39; 1244 135,12; 2Tawarikh 3111,12; Perbendaharaan 310. Pembayarannya, dilanjutkan n domestik pemerintahan Hizkia, 2Taw 315-10. Di sumber akar Nehemia, Neh 1312. Ditahan, Neh 1310; Substansi 38. Kebiasaan pada masa belakangan, Matius 2323; Lukas 1142; 1812. Ditaati oleh penyembah berhala, Amos 44,5โ€. Tulisan saya sengaja memilih yang pendek misal contoh. Teristiadat diketahui bahwa banyak topik yang memberikan ayat-ayat suntuk banyak, terkadang setakat puluhan jerambah. Bikin kata Godโ€™ digunakan 89 halaman! Tetapi ini masih dibagi dalam banyak sub-topic tentang Godโ€™, sebagai halnya Access toโ€™ = perkembangan turut kepada, Compassion ofโ€™ = belas kasihan berpokok, Creatorโ€™ = Pencipta, dsb. kalau mau merumuskan khotbah maka tentu saja semua ayat-ayat itu harus dibaca dalam Bibel. Pendirian Menyusun lektur dengan thema Uang suap Persepuluhanโ€™ Naveโ€™s Topical Bible โ€œUang suap persepuluhan. Dibayarkan oleh Abraham kepada Melkisedek, Kejadian 1420; Ibrani 72-6. Yakub menazarkan sepersepuluh berbunga semua miliknya kepada Allah, Kej 2822. Hukum Musa menetapkannya, Im 2730-33; Bil 1821-24; Ulangan 126,7,17,19; 1422-29; 2612-15. Kebiasaan yang gandeng dengannya, Neh 1037-38; Amos 44; Yahudi 75-9. Persembahan persepuluhan berbunga persembahan persepuluhan untuk pastor, Predestinasi 1826; Neh 1038. Disimpan di Stanza Allah, Neh 1038,39; 1244 135,12; 2Taw 3111,12; Gana 310. Pembayarannya, dilanjutkan dalam pemerintahan Hizkia, 2Taw 315-10. Di bawah Nehemia, Neh 1312. Ditahan, Neh 1310; Mal 38. Resan pada masa belakangan, Matius 2323; Lukas 1142; 1812. Ditaati oleh penyanjung berhala, Amos 44,5โ€. 1 Peristiwa 1420 Ibrani 72-6 โ€“ Abraham membagi persepuluhan kepada Melkisedek. Kej 1420 โ€“ โ€œdan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, nan telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.โ€™ Silam Abram menerimakan kepadanya sepersepuluh bermula semuanyaโ€. Ibrani 72-6 โ€“ โ€œ2 Kepadanyapun Abraham menerimakan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek ialah pertama-tama pangeran kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. 3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tak bersilsilah, harinya lain berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan begitu juga Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. 4 Camkanlah alangkah besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh bermula apa jarahan yang paling baik. 5 Dan mereka pecah momongan-anak Lewi, yang menyepakati jabatan pendeta, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini lagi adalah nasab Abraham. 6 Cuma Melkisedek, yang bukan nasab mereka, memungut persepuluhan bermula Abraham dan mengaruniai dia, walaupun ia adalah empunya janjiโ€. 2 Kejadian 2822 โ€“ โ€œDan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Kamu berikan kepadaku akan rajin kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu.โ€™โ€. 3 Imamat 2730-33 โ€“ โ€œ30 Demikian kembali apa persembahan persepuluhan mulai sejak tanah, baik berusul hasil benih di tanah maupun dari biji pelir pokok kayu-pohonan, adalah kepunyaan TUHAN; itulah upeti kudus bagi Halikuljabbar. 31 Hanya seandainya seseorang mau menyilih juga sebagian semenjak persembahan persepuluhannya itu, maka kamu harus menaik seperlima. 32 Akan halnya segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka berpokok apa yang lewat dari radiks tongkat mengangon periode dihitung, setiap nan kesepuluh harus menjadi persembahan kudrati untuk Allah. 33 Janganlah dipilih-diskriminatif mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kalis dan tidak boleh ditebus.โ€™โ€. 4 Bilangan 1821-24 โ€“ โ€œ21 Mengenai bani Lewi, senyatanya Aku berikan kepada mereka segala apa persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan nan dilakukan mereka, jalan hidup pada Kemah Perjumpaan. 22 Maka janganlah pun orang Israel mendekat kepada Bivak Persuaan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, terlampau mati; 23 tetapi makhluk Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Perjumpaan dan mereka harus bersedia dan menerima akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan bakal sepanjang-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik peninggalan di perdua-tengah hamba allah Israel, 24 sebab uang suap persepuluhan nan dipersembahkan insan Israel kepada Halikuljabbar sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi bagaikan milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berkata akan halnya mereka Mereka tidak akan mendapat milik peninggalan di tengah-paruh turunan Israel.โ€™โ€. 5 Ulangan 126-7 โ€“ โ€œ6 Ke sanalah harus ia gendong korban bakaran dan korban sembelihanmu, upeti persepuluhanmu dan uang suap khususmu, bulan-bulanan nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak embung lembu sapimu dan kambing dombamu. 7 Di sanalah dia makan di hadirat TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh Yang mahakuasa, Allahmuโ€. 6 Ulangan 1217-18 โ€“ โ€œ17 Di dalam tempatmu tidak boleh kaumakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak asuh sulung lembu sapimu dan embek dombamu, ataupun sesuatu dari korban yang akan kaunazarkan, ataupun berpunca alamat sukarelamu, ataupun ufti khususmu. 18 Tetapi di hadapan TUHAN, Allahmu, haruslah engkau memakannya, di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, engkau ini, anakmu maskulin dan anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu nona, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan haruslah ia bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, karena segala usahamuโ€. Tujuan lain semenjak persepuluhan yaitu cak bagi makan besar di rumah Almalik ini acara gereja! 7 Ulangan 1219 โ€“ โ€œHati-hatilah, meski jangan engkau melengahkan insan Lewi, sejauh engkau ada di tanahmuโ€. Peringatan buat enggak melalaikan bani adam Lewi dengan bukan memberikan persepuluhan bdk. Neh 1310 โ€“ โ€œJuga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tak pernah diberikan, sehingga orang-insan Lewi dan para penyanyi yang bertugas saban lari ke ladangnyaโ€. 8 Ulangan 1422-29 โ€“ โ€œ22 Haruslah kamu etis-benar menyembahkan sepersepuluh bersumber seluruh hasil jauhar yang bersemi di ladangmu, tahun demi masa. 23 Di hadapan TUHAN, Allahmu, di ajang yang akan dipilih-Nya untuk takhlik namaNya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan berpangkal gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak asuh-anak asuh sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, meski engkau belajar cak bagi cangap takut akan TUHAN, Allahmu. 24 Apabila, internal situasi engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga ia tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN bagi menegakkan namaNya di sana terlalu jauh dari tempatmu, 25 maka haruslah ia menguangkannya dan mengapalkan uang itu dalam kelongsong dan pergi ke medan yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, 26 dan haruslah dia membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing biri-biri, untuk anggur maupun minuman yang memabukkan, atau apapun yang diingini hatimu, dan haruslah anda makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, anda dan seisi rumahmu. 27 Juga sosok Lewi yang sengap di dalam tempatmu janganlah kauabaikan, sebab ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-setimbang engkau. 28 Plong penghabisan tiga tahun engkau harus mengkhususkan segala ufti persepuluhan berasal hasil tanahmu intern perian itu dan menaruhnya di dalam kotamu; 29 maka orang Lewi, karena ia tidak membujur bagian hoki pusaka bersama-sama engkau, dan anak adam asing, momongan yatim dan janda nan di dalam tempatmu, akan cak bertengger makan dan menjadi kenyang, kendati Allah, Allahmu, menganugerahi beliau di dalam segala gerakan yang dikerjakan tanganmu.โ€™โ€. 9 Ulangan 2612-15 โ€“ โ€œ12 Apabila dalam perian yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, anda mutakadim selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah anda memberikannya kepada orang Lewi, orang luar, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang. 13 Dan haruslah engkau berkata di aribaan TUHAN, Allahmu Telah kupindahkan persembahan tulus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah nan telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi maupun kulupakan sesuatu berpokok perintah-Mu itu. 14 Sreg waktu aku berkabung sesuatu tidak kumakan dari persembahan sejati itu, pada waktu aku najis sesuatu lain kujauhkan dari padanya, pula sesuatu bukan kupersembahkan dari padanya kepada orang mati, sekadar aku mendengarkan suara TUHAN, Allahku, aku berbuat sesuai dengan barang apa nan Kauperintahkan kepadaku. 15 Jenguklah berusul kancah kediaman-Mu nan steril, dari dalam sorga, dan berkatilah umat-Mu Israel, dan tanah nan sudah Kauberikan kepada kami, seperti yang telah Kaujanjikan dengan laknat kepada nenek moyang kamiโ€“suatu negeri yang berada-limpah susu dan madunya.โ€™โ€. 10 Neh 1038 Predestinasi 1826 โ€“ orang Lewi dikontextualisasikan perumpamaan pendeta juga harus membagi persepuluhan. Neh 1038 โ€“ โ€œSendiri padri, anak Harun, akan menyertai orang-orang Lewi itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan insan-orang Lewi itu akan mengapalkan persembahan persepuluhan semenjak pada upeti persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke bilik-tadir flat kekayaanโ€. Ketentuan 1826 โ€“ โ€œLagi haruslah engkau bersuara kepada hamba allah Lewi dan berbicara kepada mereka Apabila engkau mengakuri berpokok pihak orang Israel persembahan persepuluhan nan Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai hak pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai uang suap khusus kepada TUHAN, ialah upeti persepuluhanmu berpangkal uang suap persepuluhan ituโ€. 11 Amos 44-5 manusia yang memberi persepuluhan belaka hidupnya tebal hati. Amos 44-5 โ€“ โ€œ4 Datanglah ke Betel dan lakukanlah kelakuan sadis, ke Gilgal dan perhebatlah perbuatan ki busuk! Bawalah korban sembelihanmu pada waktu pagi, dan persembahan persepuluhanmu sreg hari yang ketiga! 5 Bakarlah korban syukur bermula roti yang beragi dan maklumkanlah upeti-ufti sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?โ€ demikianlah firman Tuhan Almalikโ€. 12 Ibr 75-9 โ€“ rasanya tak ada apapun nan dapat diambil dari text ini. Ibrani 75-9 โ€“ โ€œ5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan pater, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, lakukan memungut persepuluhan dari umat Israel, ialah dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga yaitu keturunan Abraham. 6 Sekadar Melkisedek, nan lain keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati kamu, walaupun anda yakni empunya janji. 7 Memang tak dapat disangkal, bahwa nan lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi. 8 Dan di sini khalayak-manusia fana mengamini persepuluhan, dan di sana Kamu, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hayat. 9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perikatan Abraham dipungut juga persepuluhan berasal Lewi, nan berhak memufakati persepuluhanโ€. 13 Neh 1038 โ€“ โ€œSeorang imam, anak Harun, akan menyertai orang-bani adam Lewi itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan orang-orang Lewi itu akan mengirimkan uang suap persepuluhan bermula pada persembahan persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke tepas-bilik rumah kekayaanโ€. 14 Neh 1244 โ€“ โ€œPada masa itu beberapa orang diangkat buat mengawasi tadir-bilik perbendaharaan, bilik-bilik bagi upeti khas, bakal hasil pertama dan lakukan upeti persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut syariat menjadi bagian para imam dan orang-anak adam Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan tipar setiap ii kabupaten. Sebab Yehuda bersukacita karena para pastor dan hamba allah-sosok Lewi yang bertugasโ€. 15 Neh 135 โ€“ โ€œmenyediakan sebuah tepas ki akbar bagi Tobia itu. Sebelumnya orang membawa ke bilik itu korban sajian, kemenyan, perabot-perkakas dan persembahan persepuluhan dari puas gandum, anggur dan patra yang menjadi hak insan-orang Lewi, para penyanyi dan para penunggu pintu pintu, dan persembahan tunggal bagi para paterโ€. 16 Neh 1310-12 โ€“ โ€œ10 Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bakal hamba allah-hamba allah Lewi tidak susunan diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para pendendang nan bertugas sendirisendiri lari ke ladangnya. 11 Aku meratapi para penguasa, kataku Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu belaka?โ€™ Lalu kukumpulkan turunan-anak adam Lewi itu dan kukembalikan plong tempatnya. 12 Maka seluruh orang Yehuda mengirimkan lagi uang suap persepuluhan dari lega cante, anggur dan minyak ke perbendaharaanโ€. 17 2Taw 315-10 โ€“ โ€œ5 Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel mengangkut privat jumlah nan besar hasil mula-mula dari pada gandum, berpangku tangan, minyak, sembayan dan segala apa macam hasil dunia. Mereka mengirimkan pula ufti persepuluhan dari segala apa sesuatu dalam jumlah yang besar. 6 Individu Israel dan insan Yehuda yang tinggal di kota-ii kabupaten Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan wedus kambing kibas, dan uang suap persepuluhan yang terdiri semenjak upeti kudus yang sudah dikuduskan untuk TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun. 7 Mereka mulai takhlik timbunan itu pada rembulan nan ketiga, dan mereka selesai puas bulan yang ketujuh. 8 Hizkia dan para komandan hinggap meluluk timbunan itu, dan mereka memuji Tuhan dan umat-Nya, orang Israel. 9 Hizkia meminang para pastor dan orang-makhluk Lewi tentang lambak itu, 10 dan dijawab maka itu Azarya, imam penasihat keturunan Zadok demikian Sejak persembahan khusus menginjak dibawa ke flat TUHAN, kami telah makan sekenyang-kenyangnya, sekadar sisanya masih banyak. Sebab TUHAN telah memberkati umat-Nya, sehingga lewat sisa yang banyak ini.โ€™โ€. 18 Harta benda 38 โ€“ โ€œBolehkah manusia menipu Yang mahakuasa? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata Dengan mandu bagaimanakah kami menipu Anda?โ€™ Adapun upeti persepuluhan dan upeti khusus!โ€. 19 Harta benda 310-11 โ€“ โ€œ10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke n domestik rumah perbendaharaan, cak agar ada persediaan makanan di apartemen-Ku dan ujilah Aku, firman Almalik semesta tunggul, apakah Aku lain membukakan bagimu ventilasi-tingkap langit dan menumpahkan mujur kepadamu setakat berkelimpahan. 11 Aku akan menghardik bagimu walang pelahap, cak agar jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang enggak berbuah bagimu, firman TUHAN seberinda alamโ€. 20 Mat 2323 / Luk 1142 Matius 2323 โ€“ โ€œCelakalah kamu, hai ahli-juru Taurat dan orang-anak adam Farisi, hai dia orang-turunan munafik, sebab persepuluhan berpunca selasih, adas manis dan jintan beliau bayar, tetapi nan terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, merupakan keadilan dan amnesti dan kesetiaan. Nan satu harus dilakukan dan yang bukan jangan diabaikanโ€. Lukas 1142 โ€“ โ€œHanya celakalah dia, hai orang-orang Farisi, sebab beliau mengupah persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, namun kamu menelantarkan keadilan dan kasih Yang mahakuasa. Nan suatu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikanโ€. Lukas 189-13 โ€“ โ€œ9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang sedikit semua cucu adam bukan, Yesus mengatakan bagaikan ini 10 Ada dua orang pergi ke Bait Tuhan buat sembahyang; yang koteng ialah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa internal hatinya begini Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua individu enggak, bukan perampok, bukan orang lalim, lain pezinah dan enggak juga begitu juga pengutip cukai ini; 12 aku menanggang perut dua kali seminggu, aku memasrahkan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia lain berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan merenjeng lidah Ya Yang mahakuasa, kasihanilah aku cucu adam berdosa iniโ€. Kerangka ceramah 1 Apakah persembahan persepuluhan? 10 % keuntungan / penghasilan. Anak uang bank. Pusaka termaktub ataupun tidak? Istri / anak yang suami / ayahnya sudah memberi, harus memberi lagi atau tidak? Anak yang kos di luar daerah tingkat, apakah biaya hidup / sekolah pun harus dipersembahkan sepersepuluhnya? Hadiah ulang tahun dalam bentuk tip, haruskah dipersembahkan sepersepuluhnya? 2 Keharusan memberikan persembahan persepuluhan. a Rekaman keharusan mengasihkan persembahan persepuluhan. Abraham kepada Melkizedek, dengan sukarela. Yakub kepada Tuhan, dengan sukarela. Jaman Musa, ini menginjak diwajibkan. Jaman PB, perlu atau tidak? b Keberatan terhadap keharusan ini. bukankah saya kerja sendiri, dan itu uang saya sendiri? kini dengan 100 % penghasilan, sudah enggak cukup. Bagaimana mungkin harus menyerahkan 10 %? 3 Kemana harus memberikan persembahan persepuluhan? Bolehkah memberikannya buat hamba Halikuljabbar? Bolehkah memberikannya untuk orang miskin, korban murka alam, dsb. Mengapa harus memberikannya ke gereja? Bagaimana dengan memberikannya kepada para-church? Bagaimana dengan memberikannya kepada suatu persuasi kaidah suatu basilika? Haruskah memberikannya ke katedral seorang? Berikan ke gereja yang benar. 4 Berkat bagi yang memberi dan kutuk bakal yang tidak memberi. 2 Konkordansi. Konkordansi memberikan daftar prolog-kata yang juga disusun menurut huruf, dan di bawah setiap alas kata diberikan semua ayat dalam seluruh Kitab Suci yang mengandung kata itu. Dalam bahasa Inggris terserah 2 konkordansi yang utama a Strongโ€™s Exhaustive Concordance of the Bible. Yang ini tidak membedakan perkenalan awal menurut bahasa aslinya. Jadi misalnya kita mencari kata Godโ€™, maka kiat ini memberikan semua kata Godโ€™, tanpa mempedulikan apakah dalam bahasa aslinya digunakan prolog El, Eloah, Elohim, Theos, dsb. b Youngโ€™s Analytical Concordance to the Bible. Yang ini membedakan kata menurut bahasa aslinya. Juga konkordansi bahasa Inggris dibuat beralaskan versi-versi Kitab Suci bahasa Inggris yang berbeda-beda. Ada nan disusun berlandaskan KJV, ada yang bersendikan NIV dsb. Keuntungan dan kegeruhan konkordansi dibandingkan dengan Naveโ€™s Topical Bible 1. Keuntungannya Kerumahtanggaan konkordansi pembukaan-kata nan ada jauh lebih banyak. Hampir setiap kata nan suka-suka dalam Kitab Suci ada dalam Konkordansi, cuma bukan demikian dengan Naveโ€™ Topical Bible. Misalnya kata anotherโ€™ = yang tak boleh didapatkan kerumahtanggaan konkordansi, tetapi tidak ada dalam Naveโ€™s Topical Bible. 2. Kerugiannya a. Dalam konkordansi doang dituliskan ayat-ayat yang betul-betul mengandung alas kata itu, tetapi dalam Naveโ€™s Topical Bible bisa didapatkan lagi ayat-ayat yang sekalipun tidak mengandung pembukaan itu, tetapi mengandung maksud / manfaat yang sama. Misalnya kalau kita mencari alas kata mencuriโ€™ to steal dalam konkordansi, maka kita tetapi akan mendapatkan ayat-ayat nan tekun menggunakan pembukaan itu. Tetapi sekiranya kita mengejar kerumahtanggaan Naveโ€™s Topical Bible, maka waktu kita mencari stealโ€™, kita menjumpai stealingโ€™, lalu di sana cak semau pengenalan-kata See Theftโ€™ = lihat pencurian. Lalu kita cari kata THEFTโ€™ dalam Naveโ€™s Topical Bible, dan di sana kita akan menjumpai ayat-ayat enggak saja yang serius menggunakan introduksi stealโ€™ tetapi juga ayat yang sekalipun tidak menggunakan kata stealโ€™ tetapi maksudnya sama atau mirip. Misalnya Psalm 6210 Mazmur 6211, nan berbicara tentang robbery / perampasanโ€™. seandainya kita mencari alas kata bangkitโ€™ atau kebangkitanโ€™ dalam konkordansi maka kita hanya akan mendapatkan ayat-ayat yang serius mengandung kata itu. Tetapi jikalau kita menggunakan Naveโ€™s Topical Bible, kita akan menjumpai ayat sebagai halnya Tajali 118 Aku mutakadim mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya โ€ฆdstโ€™, nan sekalipun bukan mengandung introduksi kambuhโ€™ alias kebangkitanโ€™ tetapi jelas mengandung gagasan tentang kebangkitan. b. Dalam konkordansi ayat-ayat yang mengandung kata itu doang ditulis berurutan berangkat pecah Kejadian sampai Wahi, tanpa klasifikasi. Tetapi dalam Naveโ€™s Topical Bible, ada klasifikasi, yang memudahkan kita menggunakannya privat menyusun pidato yang bertabiat topik. Gubahan adendum oleh admin 7 anju menyusun syarah ekspositori nan benar Bentuk Khotbah Ekspositori Khotbah Ekspositori yakni bentuk pidato nan mengupas nas Alkitab berdasarkan konteksnya. Yang dimaksud konteks adalah nas sebelum ataupun sesudah pecah nas nan akan dikhotbahkan, atau latar belakang bermula nas setakat kitab tersebut. Berikut tujuh langkah privat merumuskan pidato ekspositori Awalan I Memintal Nas Khotbah Sebelum persiapan membuat lektur, yang adv amat terdahulu adalah menentukan nas Alkitab yang akan dikhotbahkan. Memilih dan menentukan nas yang tepat akan menjadi โ€œmenuโ€ nafkah rohani yang mudah dimasak dan sedap buat dihidangkan. Mandu mengidas nas Injil 1. Dengan berdoa memohon arahan Jibril. Susunan pengkhotbah dengan Allah akan menemukan sensitivitas niat-Nya. 2. Dengan menyelidiki nas yang telah memberkati. Hubungan pengkhotbah dengan pengalaman akan menghidupkan pemberitaannya. 3. Dengan menyejajarkan kebutuhan pendengar. Sangkut-paut pengkhotbah dengan sesama akan menjadikan kuliah mem-โ€œmanjapadaโ€. 4. Dengan berburu sesuai tema yang diminta. Gabungan pengkhotbah dengan perkembangan zaman khotbahnya akan akurat. 5. Dengan mempertimbangkan kemampuan pengkhotbah. Gayutan pengkhotbah dengan proses pembelajaran akan menjadi syarah yang relevan. 6. Dengan suatu kesendirian nas yang logis dan praktis. udara murni Orasi adalah mengomunikasikan hubungan pengkhotbah dengan Alkitab. o Perhatikan nas intern konteks karib dan konteks jauh. udara murni Perhatikan latar birit sejarah kitab. o Gunakan metode penafsiran induktif bukan deduktif. Hal yang wajib diwaspadai dalam memilih nas 1. Jangan memilih semata-mata nas-nas yang sudah terkenal. 2. Jangan hanya biasa dengan kitab Perjanjian Baru atau Injil-injil, pelajarilah Perjanjian Lama. 3. Jangan memilih karena ada โ€œpesan sponsorโ€ ataupun karena motif individual. 4. Jangan memilih karena nas nan hanya menjadi kesukaan pribadi. 5. Jangan menentukan nas hanya karena pengalaman pribadi. Contoh melembarkan nas khotbah Nas Alasan mengidas nas tersebut Lukas 51-11 Karena nas ini sudah lalu menganugerahi secara pribadi. Yohanes 21-11 Karena sesuai kebutuhan mustami. Mazmur 90 Karena sesuai tema untuk khotbah akhirusanah. Mazmur 133 Karena terpanggil untuk menyampaikan. Nehemia 1 Karena tertark dengan biografi tokoh doa. Les melembarkan nas khotbah Pilihlah panca nas yang mempunyai suatu kesendirian masuk akal suatu keekaan pikiran dan praktis bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-musim. Berilah alasan mengapa nas tersebut dipilih. Langkah II Menciptakan menjadikan Tema Khotbah Selepas memilih nas, bacalah nas repetitif-ulang kali, kemudian ringkaslah nas tersebut menjadi suatu kalimat. Kalimat hasil ringkasan nas ini disebut tema khotbah. Satu nas dapat muncul menjadi beberapa tema, tetapi pilihlah riuk suatu tema yang sangat dominan, di mana tema tersebut yaitu hasil dari rangkuman nas, dan tema tersebut akan menjelaskan nas. Komplet membuat tema khotbah Nas Kebolehjadian tema orasi yang bisa dipilih Lukas 51-11 Mukjizat Itu Nyata Mujur yang Luber-luber Menjadi Insan nan Istimewa di Penghadapan Tuhan Yohanes 21-11 Menghadirkan Yesus internal Keluarga Keluarga yang Diberkati Tuhan Memberi yang Terbaik Mazmur 90 Memanfaatkan Periode dengan Bijaksana Mazmur 133 Rukun itu Indah Nehemia 1 Takbir yang Meniadakan Situasi Latihan menciptakan menjadikan tema khotbah Pilihlah tiga nas Alkitab, tiap-tiap nas buatlah tiga tema khotbah. Kemudian pilihlah suatu tema saja, dan berilah alasan mengapa tema tersebut dipilih. Awalan III Membuat Kalimat Transisi Kalimat peralihan adalah sebuah kalimat yang akan menjembatani atau menjabarkan tema khotbah ke dalam nas Injil. N domestik kalimat persilihan terdiri dari tema syarah + pembukaan bantu + kata kunci + kata tanya. Abstrak membuat kalimat peralihan 1 Contoh membuat kalimat persilihan 2 Prolog kunci selalu konvensional, untuk diulang-ulang detik peralihan semenjak pokok besar satu ke pokok lautan lainnya. Memakai kalimat peralihan harus mempersiapkan jawabannya berbunga kata sosi tersebut di dalam nas. Jika kata kunci syarat-syarat, pastikanlah Ialam nas berisi syarat-syarat. Jika kata kunci langkah-langkah, pastikanlah bahwa privat nas terserah langkah-awalan. Kemudian pakailah pengenalan pertanyaan. Dan, pastikanlah jawabannya ada di internal nas. Perbendaharaan kata KUNCI Alasan-alasan Kesahihan-keabsahan Kanun-peraturan Bukti-bukti Keputusan-keputusan Prioritas-prioritas Bahaya-bahaya Keuntungan-keuntungan Pelajaran-pelajaran Beruntung-berkat Kekeringan-kekurangan Peringatan-peringatan Mandu-cara Kesan-kesan Perintah-perintah Ciri-ciri Kebutuhan-kebutuhan Syarat-syarat Dosa-dosa Kesalahan-kesalahan Sikap-sikap Fungsi-faedah Langkah-ancang Tugas-tugas Faktor-faktor Ki kesulitan-masalah Teguran-sapa Janji-janji Selang-nasihat Unsur-unsur Daftar introduksi kunci bisa ditambahkan sesuai kebutuhan Intern mewujudkan alas kata tanya, pastikanlah Beliau sudah menimang jawabannya di kerumahtanggaan nas yang akan dikhotbahkan. Cak semau enam perkenalan awal cak bertanya. Dan, dalam suatu khotbah hanya menunggangi satu prolog pertanyaan. Contoh penggunaan alas kata tanya, dan kaitannya dengan alas kata siasat. Alas kata tanya Jawaban Apakah ancang-langkahnya? Ancang-langkahnya 1,2,3, dst. Bagaimana cara menerapkan pendirian-prinsip? Kaidah-prinsipnya 1,2,3, dst. Mengapa rukun itu indah? Karena berbintang terang-berkat 1,2,3, dst. Siapakah yang bijaksana? Yang punya poin-skor 1,2,3, dst. Di mana Gembala menjaga domba-Nya? Kancah-tempat 1,2,3, dst. Kapan Halikuljabbar mengatur kita? Dalam waktu-waktu 1,2,3, dst. Les takhlik kalimat peralihan Pilihlah tiga nas, misalnya berbunga Lukas 51-11, Yohanes 21-11, dan Mazmur 90. Buatlah tema ceramah, dengan kalimat pertukaran. Dan juga persiapkan alas kata tanyanya. Langkah IV Membuat Pokok Besar Pokok osean adalah ide-ide berbunga bagian-bagian nas yang akan dibuat n domestik bentuk ikhtisar yang disesuaikan dengan tema khotbah dan pengenalan kunci protokoler. Sentral besar ini sekali lagi menjadi jawaban dari pengenalan tanya dalam langkah 3. Pokok osean nan baik akan memperhatikan unsur-unsur 1. Satu perkenalan awal ataupun kalimat yang sederajat sesuai kata kunci. Seandainya kata kuncinya perintah, pokok besarnya weduk perintah-perintah. Sekiranya kata kuncinya langkah, pokok besarnya sakti langkah-persiapan. 2. Satu kata atau kalimat yang mudah dimengerti dan relevan. 3. Pilihlah yang khas arketipe kesamaan lambang bunyi, bunyi, mudah diingat, relevan. 4. Mampu dan terbit dari fragmen-bagian nas. 5. Setiap rahasia ki akbar harus dicantumkan asal ide, atau kutipan ayat dari nas. Bangun! Kata rahasia harus jamak, harus diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke trik besar lainnya. Acuan membuat pokok-pokok ki akbar 1 Nas Injil Nehemia 1 Tema khotbah Doa nan Menafsirkan Situasi Kalimat pertukaran Doa yang memungkirkan situasi dengan mengikuti langkah-persiapan internal Nehemia 11-11. Segala apa awalan-langkahnya? 1. Puji-pujian dengan terbeban โ€œKetika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama sejumlah hari. Aku berpuasa dan berdoa ke penghadapan Allah semesta langitโ€ Nehemia 14. 2. Doa dengan mencemarkan diri โ€œDuduklah aku menangis dan berkabung sejauh beberapa hari. Aku berpantang dan berdoaโ€ Nehemia 14. Juga, โ€œDengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel sudah cak bagiโ€ Nehemia 16. 3. Doa dengan berusaha โ€œYa, Tuhan, berilah alat pendengar kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela kabur akan segel-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat abolisi dari orang ini.โ€™ Saat itu aku ini juru minuman padukaโ€ Nehemia 111 Contoh menciptakan menjadikan pokok-buku osean 2 Nas Injil Yohanes 21-11 Tema khotbah Keluarga yang Diberkati Halikuljabbar Kalimat persilihan Tanggungan yang diberkati dengan mengikuti ancang-anju dalam Yohanes 21-11. Apa langkah-langkahnya? 1. Ulem Yesus โ€œYesus dan pelajar-petatar-Nya diundang kembali ke perkawinan ituโ€ Yohanes 22. 2. Menaati firman Tuhan โ€œBarang apa yang dikatakan kepadamu, lakukanlah [taatilah] ituโ€ Yohanes 25. 3. Memanfaatkan potensi โ€œDi situ ada heksa- guci โ€ฆโ€ Yohanes 26. 4. Melangkah dengan iman โ€œIntroduksi Yesus kepada mereka, Waktu ini cedoklah dan bawalah kepada pernimpin pesta.โ€™ Lewat mereka pun membawanyaโ€ Yohanes 28. Latihan membuat pokok besar Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 51-11 dan Yohanes 21-11. Buatlah pokok-sosi besar. Buatlah tiba dari persiapan purwa sampai anju keempat tema, kalimat peralihan, pokok samudra. Langkah V Takhlik Sosi Kerdil Harapan membuat pokok-pokok kecil yaitu menjelaskan taktik-pokok besar dengan dukungan nas dan uraian-jabaran sesuai tema khotbah. Pokok kerdil biasanya terdiri empat bagian 1. Menjelaskan Kancing boncel menjelaskan buku besar dengan ide-ide nas yang didapat pecah โ€œprologโ€, โ€œfrasaโ€, alias โ€œayatโ€. Jika ada perkenalan awal nan memerlukan arti atau definisi, harus dijelaskan menurut kamus atau Ensiklopedia. 2. Menguraikan Pokok mungil menjelaskan gerendel besar dengan dukungan ayat terhampir, konteks terdekat. Bisa dipakai Kunci Terjemahan Alkitab. 3. Menyantirkan ilustrasi Siasat boncel mencitrakan siasat ki akbar dalam bentuk berupa, positif. N domestik keadaan ini dapat dipakai ilustrasi cara membuat ilustrasi akan dijelaskan bertambah lanjut. 4. Menerapkan Privat pokok katai harus diberi contoh penerapan yang boleh dipraktikkan dalam vitalitas sehari-hari. Penerapan hares bersifat spesifik, praktis, nyata, relevan. Mandu membuat ilustrasi syarah 1. Sumber ilustrasi Kisah berbunga penggagas Alkitab, majalah, koran, tayangan televisi, alam sekeliling, benda-benda sekitar, biografi tokoh, prolog-introduksi bijak, pengalaman riribadi, pengamatan, data-data statistik, pendramaan, riwayat lagu, karya sastra, karya seni, dan lain-lain ilustrasi pidato sebaiknya bersifat ilmiah dengan menambat data atau sumbernya. 2. Prinsip mengoleksi ilustrasi Menciptakan menjadikan kliping dari potongan jurnal, majalah; Mengumpulkan bersendikan abjad alias tema; Membuat filling card memotong n domestik format amplop dibuat sebagai halnya menyusun katalog; Mengumpulkan benda, alat peraga lawai, lilin, roti, dan bukan-tak. 3. Pedoman pemanfaatan ilustrasi 1. Ilustrasi untuk menjelaskan kesahihan pokok samudra alias tema, bukan sebaliknya. 2. Ilustrasi bikin wahana menjelaskan buku alias tema syarah, bukan tujuan khotbah. 3. Ilustrasi sebaiknya berwatak riil ataupun ilmiah, bukan khayalan, atau fiksi. 4. Jangan cinta menggunakan ilustrasi dari pengalaman pribadi. cerita keluarga, cak bagi menghindari โ€œmotif negatif dan ekses mustamiโ€. 5. Ilustrasi berwatak membangun, bukan pelecehan, diskriminasi, keepongahan pribadi. 6. Satu ilustrasi sebaiknya dipakai untuk menjelaskan hanya satu kebenaran. 7. Waspadalah! Jangan memperalat ilustrasi yang menghirup perhatian, absurd, konyol, sensasional, menyita hari, yang plong akhirnya akan subversif galur ilmu mantik atau struktur khotbah. Dan, tidak membantu menguraikan nas. Hipotetis membuat pokok boncel Nas Bibel Nehemia 11-11 Tema orasi Puji-pujian yang Mengubah Hal Kalimat peralihan Wirid yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah dalam Nehemia 11-11. Apa awalan-langkahnya? 1. Takbir dengan terbeban โ€œKetika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung sejauh beberapa hari. Aku menanggang perut dan berdoa ke hadirat Allah semesta langitโ€ Nehemia 14. 1. Mengklarifikasi Nehemia bani adam gusuran yang terhormat menjadi tukang minuman raja 111, 21. Ia mendengar dari Hanani sendiri dari Yehuda nan terluput terbit penawanan, bahwa kondisi Yerusalem sangat menyedihkan. Orang-makhluk menderita, temboknya terbongkar, pintu-pintunya terbakar 13. Mendengar ini Nehemia โ€œmenangis โ€ฆ berkabungโ€ฆโ€ 14. Nehemia dulu โ€œterbebanโ€ atas penderitaan bangsanya, degradasi daerah tingkat, tambahan pula rusaknya ii kabupaten Yerusalem. 2. Menjelaskan Sebagai insan sukses, Nehemia boleh berpikir egois. Tetapi, Nehemia adalah bani adam yang peduli terhadap penderitaan umat Almalik. Ia memikirkan masalah bangsanya terlampau serius, sangat terbeban, sehingga kesedihannya terbaca dalam sikap dan raut mukanya maka itu Raja Artahsasta 22. Nehemia terpanggil membangun Yerusalem, karena terbeban, karena terpanggil. Tanpa pamrih. Nehemia mendedahkan sikap terbeban dengan ratib. Dan, puas detik ditanya maka itu sang raja, apa keinginannya, Nehemia enggak sambil menjawab atau menunangi kepada raja, namun lagi berdoa. โ€œLewat kata kaisar kepadaku Jadi, apa yang kauinginkan?โ€™ Maka aku berdoa kepada Allah semesta langitโ€ Nehemia 24. 3. Menggambarkan atau ilustrasi Tidak wajib ilustrasi, karena cerita Nehemia yang terbeban sudah jelas. 4. Menerapkan Doa akan menidakkan keadaan, sekiranya kita memiliki sikap hati nan terbeban secara pribadi. Tanpa rasa terbeban, tdak akan ada doa yang benar-benar. 2. Doa dengan mencemarkan diri Memukul dada, menyiram abu di atas superior, bepergian dengan kaki telanjang, menarik dan menggunting rambut, menyakiti dada Kejadian 3729-34; 2 Samuel 1319; Imamat 106.. Inilah cara merendahkan diri dengan berkabung. 1. Menguraikan Takbir petisi Nehemia bukan main-betapa digumuli dengan merendahkan diri di hadapan Yang mahakuasa. Kamu berdoa โ€œsiang dan lilin lebahโ€ 16. Nehemia tidak hanya beribadat secara pribadi. tetapi melibatkan insan-orang lain juga 111. Nehemia sebenarnya layak sombong, karena di negeri orang lain, ia bisa berprestasi. Semata-mata, semua prestasi dan kejayaannya harus ditanggalkan tatkala ia bersemuka dengan Allah. Nehemia merendahkan diri. Dalam doanya, sira memohon pengampunan atas dosa-dosa, baik dosa secara pribadi maupun dosa bangsanya 16. 2. Memvisualkan atau ilustrasi Tidak teristiadat ilustrasi, karena kisah Nehemia privat ki memberaki diri telah jelas. 3. Menerapkan Jauhkan kesombongan, tidak cak semau faedahnya menyalahkan sembarang orang, tidak baik menyesali kehampaan dan problem di sekitar kita. Marilah saatnya kita sembahyang dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan. 3. Tahlil dengan berusaha โ€œYa, Tuhan, berilah telinga kepada tahmid hamba-Mu ini dan kepada zikir hamba-hamba-Mu yang rela agak kelam akan label-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.โ€™ Ketika itu aku ini pakar minuman kaisarโ€ Nehemia 111. 1. Mengklarifikasi Nehemia mengharapkan satu hal berhasil. Untuk bertelur, diperlukan tahmid dan persuasi. Intern rajah berusaha, Nehemia memperalat potensi dan politik nan didukung puji-pujian. 2. Menguraikan Berusaha memanfaatkan potensi โ€œKetika itu aku ini ahli minuman rajaโ€ Nehemia 111. Kursi, jabatan adalah sebuah potensi nan dapat digunakan bakal akal masuk hubungan yang lebih luas. Berusaha menunggangi strategi Setelah yang dipertuan memberi kesempatan kepada Nehemia, kamu memakai strategi memohon salinan rekomendasi atau surat urut-urutan agar bupati-bupati yang wilayahnya akan dilewati memperlancar tujuannya 27,8. Berusaha dengan kerja keras Nehemia menghadapi banyak tantangan. Berpangkal Sanbalat yang mendorong Yerusalem dibangun kembali 210,19; 61-19. Nehemia mengandalkan zikir 49. Dan, siap bergulat 41-23. Inilah berdoa dengan berusaha. Hasilnya, karier selesai 615, dan seluruh cita-cita berbuah 71. 3. Menggambarkan atau ilustrasi Lukisan โ€œtangan berdoaโ€. Perhatikanlah lukisan kedua tangan tersebut tak tangan yang lembut, melainkan tangan kasar yang berotot raksasa. Sebuah tangan nan beribadat, tetapi juga sebuah tangan nan berlelah-lelah. Latar belakang historis lukisan tersebut dimulai pecah kerinduan Albrecht bikin sekolah seni rupa. Hanya, karena Albrecht miskin, maka engkau berburu kawan kerjakan berserikat. Akhirnya, disepakati Albrecht sekolah dulu, sedangkan kawannya yang bekerja kerjakan memodali. Kawan Albrecht ialah seorang yang rajin berdoa dan berlelah-lelah sebagai buruh agresif. Beberapa tahun kemudian Albrecht lulus, ia kepingin kawannya bergantian sekolah. Saat engkau mengunjungi apartemen kawannya, kawannya sedang berdoa, dengan tangan kasar nan berserat besar, โ€œOh Tuhan, tanganku sudah menjadi preskriptif dan kasar. Sudah tidak boleh untuk melukis lagi. Biarlah Albrecht semata-mata nan menjadi pelukis.โ€ Seorang yang rela berdoa dan bekerja keras bukan bagi dirinya sendiri, melainkan bagi orang lain ini telah mengubah hidup Albrecht dan diabadikan dalam lukisan tangan berdoa karya Albrecht Durer 1471-1528, yang mengilhami motto ora et labora. Thomas Alva Edison 1847-1931, seorang pekerja persisten, penemu terbesar dalam rekaman bumi dengan tiga ribu penemuannya. Pada kehidupan enam waktu, ia bereksperimen mengerami telur ayam. Usia tujuh periode, ia dikeluarkan mulai sejak sekolah karena dianggap terlalu bodoh, maka Nancy Elliot, si ibu, mengajarkannya membaca. Pasca- bisa membaca, engkau membaca persendian ilmiah, buku memori, ensiklopedia. Dan, saban-saban membaca, ia pun mencoba bereksperimen. Momen mulai dewasa pendengarannya rusak karena ditampar kondektur. Engkau berangkat berlatih telegraf, dan akhirnya memproduksi alat sendiri, serta menekuni eksperimen listrik. Dan, menemukan stasiun tenaga setrum, lampu setrum, sistem pendistribusian listrik, dan enggak-tidak. Energi listrik nan takhlik terang, nan menjadi daya bagi seluruh komponen elektronik. Yang kita nikmati sekarang adalah hasil penemuan keda kerasnya. 4. Menerapkan Bagi mengubah keadaan diperlukan wirid dan gerakan. Almalik adalah sendang mukjizat, tetapi tak berarti kita pasif. Kita harus berusaha sesuai dengan panggilan kita aksi bekerja lebih berkanjang, melayani lebih baik, mengampuni dengan zakiah, mengasihi tanpa pamrih, dan tak sebagainya. Suatu tindakan keliru, lebih-lebih mencobai Tuhan jikalau kita belaka beribadat tanpa mau berusaha. Tutorial membuat siasat mungil Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 51-11 dan Yohanes 21-11. Buatlah daya-siasat kecil. Buatlah menginjak dari awalan pertama sampai langkah kelima tema, kalimat peralihan, pokok besar, muslihat kecil. Langkah VI Membuat Kesimpulan atau Penutup Khotbah Kesimpulan atau penutup khotbah adalah rangkuman berpangkal seluruh orasi yang sudah lalu disampaikan. Isi kesimpulan meliputi tema, kata kunci, dan kiat-pokok besar. Saran intern membagi kesimpulan 1. Kesimpulan bisa diisi dengan kutipan ayat emas, ilustrasi singkat, tantangan, pujian. 2. Jika sudah kaya dalam tal-yap deduksi ataupun akhir, jangan mengegolkan ide barn yang akan membuat antiklimaks. 3. Kalimat kesimpulan seyogiannya dikonsep sesingkat kelihatannya, bagi menghindari sikap mengambang, seperti mana pesawat yang berputar-putar tidak subur mendarat. Contoh membuat penali orasi 1 Nas Bibel Nehemia 1 Tema khotbah wirid nan mengubah situasi Penali Ratib dapat mengubah keadaan, telah terbukti n domestik kesaksian Nehemia. Anda beribadat dengan terbeban atas keadaan bangsanya, disertai sikap menghinakan diri di hadapan Allah, dan berusaha menggunakan potensi serta garis haluan secara maksimal. Pada akhirnya, apa cita-citanya berhasil. Wirid kita juga dapat menidakkan peristiwa. Contoh membuat kesimpulan khotbah 2 Nas Alkitab Yohanes 21-11 Tema khotbah Keluarga yang diberkati Tuhan Deduksi Allah memiliki perhatian khusus bikin keluarga. Yang mahakuasa merindukan adanya pemulihan internal keluarga. Tanggungan kita akan dipulihkan dan diberkati Almalik, jika kita mengundang Halikuljabbar dalam tanggungan kita, jika kita menaati firman-Nya, kalau kita menyadari dan menggunakan potensi kita, dan sekiranya kita melangkah dengan iman bahwa kuasa-Nya bertambah besar berpunca segala kebobrokan kita! Latihan membuat kesimpulan Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 51-11 dan Yohanes 21-11. Buatlah mulai sejak langkah mula-mula hingga persiapan kelima tema, kalimat transisi, pokok besar, pokok boncel. Kemudian buatlah kesimpulan. Langkah VII Membuat Pendahuluan Khotbah Pendahuluan adalah cara memperkenalkan segala yang akan dikhotbahkan. Sifat pendahuluan hendaknya ringkas, mengganjur, memberi minat tuk mendengar, sederhana seperti iklan, sebagaimana etalase toko, yang membuat orang jatuh cinta. Sekalipun pendahuluan dalam sekaan kerangka khotbah adalah urutan pertama, internal langkah membuatnya adalah urutan keladak, sebab pendahuluan menjadi sarana memopulerkan isi ceramah. Karena isi kuliah harus dibuat lebih lewat. Pendahuluan harus singkat, memiliki hubungan sederum dengan tema pidato atau nas. Dan, memiliki perkariban langsung dengan pendengar. Hindarilah sikap atau kesan kurang siap, lain percaya diri, minus simpatik, kurang tanggulang korban. Atau, hindarilah sikap yang bersisa-lebihan dengan banyak ikrar. Hipotetis membuat pendahuluan khotbah 1 Pendahuluan Banyak masalah, yang ada di sekitar kita nan tidak mampu kita ubah baik melalui garis haluan, metode, kemampuan, maupun potensi kita. Bahkan, kesuksesan dan pengalaman waktu lalu pun tidak bisa mengubah masalah masa kini, baik itu masalah ekonomi, keamanan, kesehatan, batih, dan lain-lain. Apakah ada peluang kita menidakkan peristiwa? Kita akan membiasakan dari firman Tuhan dengan tema syarah Doa yang Menafsirkan Hal. Bagaimana ancang-langkahnya? Nas Alkitab Nehemia 1 Tema lektur Doa Yang Mengingkari Keadaan Contoh mewujudkan pendahuluan khotbah 2 Pendahuluan Keluarga adalah lembaga Ilahi yang dibentuk oleh Allah. Kepedulian Yesus menghadiri ijab nikah di Bunga tasbih dengan berbuat mukjizat pertama-Nya, memberikan bukti bahwa Halikuljabbar nan membentuk keluarga pula berkenan mengaruniai tanggungan. Keluarga kita kembali akan diberkati makanya Almalik. Awalan-persiapan apa saja yang mesti kita lakukan seyogiannya keluarga kita diberkati? Nas Alkitab Yohanes 21-11 Tema khotbah Keluarga Yang Diberkati Tuhan Latihan membuat pendahuluan khotbah Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 51-11 dan Yohanes 21-11. Setelah menuntaskan langkah mula-mula sebatas langkah keenam tema, kalimat pertukaran, sentral segara, pokok kerdil, penutup. Kemudian buatlah pendahuluan khotbah. Tutorial membuat syarah ekspositori secara kamil Buatlah dua kerangka khotbah secara lengkap, satu berpunca Perjanjian Lama dan suatu dari Perjanjian Baru, dengan menerapkan tujuh persiapan membuat khotbah ekspositori. Sehabis memintasi ketujuh langkah menciptakan menjadikan khobtah ekspositori, bakal mempersiapkan bacaan khotbah, bisa ditulis dalam lembaga garis samudra, juga habis baik ditulis dalam bentuk skrip transendental siap baca.

g Khotbah, Khotbah berasal dari susunan tiga huruf, yaitu kha', tha', ba', yang dapat berarti pidato atau meminang. Arti asal khotbah (๏บ”๏บ๏ป‚๏บง) adalah bercakap- cakap tentang masalah 24 Hasanuddin,S.H, Hukum Dakwah, hlm 37 25 Abdul Hamid Al-Bilali,Fiqh ad-Dakwah Fi Inkar Al-Mungkar,hlm 42

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 163557 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8477ddda47b98e โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare

Jurnalpada umumnya berisi sejumlah referensi yang menjadi rujukan penulisan tiap artikel. Jenis artikel yang ditulis tak sebatas laporan penelitian, namun bisa pula berupa review literatur. Baca juga: SEVIMA EdLink: Metode Baru Menjalankan Perkuliahan. Susunan Jurnal yang Benar. 1. Judul 2. Abstrak 3. Pendahuluan 4. Bahan dan Metode 5. Hasil 6

Penulisan Kata Baku Bahasa Indonesia Khotbah atau Khutbah?PENULISAN yang benar, khotbah atau khutbah? Jika ukuran kebenarannya adalah bahasa baku, maka yang benar adalah khotbah, bukan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI khotbah n pidato terutama yg menguraikan ajaran agama - Jumat;berkhotbah v berpidato tt ajaran agama dsb tiap-tiap hari Jumat ia ~ di masjid;mengkhotbahkan v mengajarkan atau membicarakan di dl khotbah ~ sikap hidup berdasarkan agama;pengkhotbah n pembicara penyampai khotbah; orang yg berkhotbah; juru khotbah;pengkhotbahan n proses, cara, perbuatan mengkhotbahkan Jika ukuran kebenarannya adalah "kemengertian" alias mudah dimengerti, maka dua-duanya benar, khotbah ataupuh seorang dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung yang saya tanya soal asal-usul kata khotbah, khotbah berasal dari bahasa Arab, khotoba, yang artinya menyampaikan secara demikian, khotbah artinya pidato atau ceramah. Istilah komunikasinya komunikasi lisan atau komunikasi seorang Muslim, khotbah bukan asing. Minimal tiap hari Jumat kita mendengarkan khotbah Jumat. Pelakunya disebut khotib. Nah, 'kan, khotib, bukan khutib Baca Juga Daftar Kata Baku Bahasa Indonesia Daftar Kata Baku yang Sering Salah Tulis

Marikita gali harta karun dalam kedua ayat ini! Roma 12:1-2 Terjemahan Baru: 1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Connection timed out Error code 522 2023-06-16 163620 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8477ddd9c10b32 โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare
PendahuluanFungsi Gembala Sidang sangat penting, mulia, indah dan luhur dalam Gereja dewasa ini, karena panutan utama para gembala sidang di seantero planet bumi ini ialah Tuhan Yesus Kristus. Karena Dia sendiri mengatakan : "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya". (Yohanes 10:11). Raja Daud, yang pada usia remaja sudah bertugas []
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 163610 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8477e649d71e71 โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumuah : 9) Sunnah - Sunnah Khutbah. Mengutip buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula Jumat 7 Menit karya Irfan Maulana, terdapat sembilan sunnah khutbah yang harus diketahui oleh khatib, di antaranya adalah: 1. Melakukan khutbah di atas mimbar

- Khotbah merupakan salah satu cara berdakwah menyebarkan nilai-nilai Islam. Berdasarkan makna kata, khotbah berasal dari kata khothoba, yakhthubu, khuthbatan yang bermakna memberi nasihat dalam kegiatan ibadah seperti; salat salat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, Istisqo, Kusuf, wukuf, dan nikah. Pengertian khotbah menurut istilah adalah kegiatan ceramah kepada sejumlah orang Islam dengan syarat dan rukun tertentu yang berkaitan langsung dengan keabsahan atau kesunahan ibadah. Misalnya khotbah Jumat untuk salat Jumat, khotbah nikah untuk kesunahan akad nikah, dan lainnya. Khotbah akan diawali dengan pembacaan hamdallah, salawat, wasiat taqwa, dan doa. Menurut E-Modul PAI Kelas XI, khotbah termasuk aktivitas ibadah, sehingga khotbah tidak bisa ditinggalkan karena akan membatalkan rangkaian aktivitas ibadah. Dalam pelaksanaan salat Jumat, apabila tidak ada khotbah, maka salat Jumat tidak sah. Begitu pun dengan wukuf di Arafah, jika tidak ada khotbah, maka wukufnya tidak sah. Sesungguhnya, khotbah merupakan kesempatan yang sangat besar untuk berdakwah dan membimbing manusia menuju keridaan Allah SWT. Materi yang disampaikan dalam khotbah dapat berupa materi yang dibutuhkan oleh hadirin menyangkut masalah kehidupannya, dengan ringkas, tidak panjang lebar, dan dengan cara yang menarik serta tidak membosankan. Khotbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam sehingga sepantasnya seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Syarat Khatib saat Khotbah Hal-hal berikut yang seharusnya dimiliki oleh seorang khatib saat akan berkhotbah Seorang khatib harus memahami aqidah yang benar sehingga dia tidak sesat dan menyesatkan orang lain. Seorang khatib harus memahami fikih sehingga mampu membimbing manusia dengan cahaya syariat menuju jalan yang lurus. Seorang khatib harus memperhatikan keadaan masyarakat, kemudian mengingatkan mereka dari penyimpangan-penyimpangan dan mendorong kepada ketaatan. Seorang khatib sepantasnya juga seorang yang fakih, mengamalkan ilmunya, tidak melanggar larangan sehingga akan memberikan pengaruh kebaikan kepada para pendengar. Rukun Khotbah Dilansir dari laman NU Jatim, berikut ini merupakan rukun khotbah 1. Memuji kepada AllahMemuji Allah dalam khotbah bisa diwujudkan dengan menggunakan kata hamdunโ€™ dan lafaz-lafaz yang satu akar dengannya, misalkan alhamduโ€™, ahmaduโ€™, nahmaduโ€™. Demikian juga dengan pelafalan โ€œAllahโ€ tertentu menggunakan lafal jalalah, tidak cukup memakai asma Allah yang lain. Contoh pelafalan yang benar seperti โ€œalhamdu lillรขhโ€, โ€œnahmadu lillรขhโ€, โ€œlillahi al-hamduโ€, โ€œana hamidu Allรขhaโ€, โ€œAllรขha ahmaduโ€. 2. Membaca Salawat kepada Nabi Muhammad SAWPembacaan salawat kepada Nabi Muhammad harus dilakukan dalam khotbah. Dalam pelafalannya harus menggunakan kata โ€œal-shalatuโ€ dan lafaz yang satu akar kata dengannya. Sementara itu, untuk asma Nabi Muhammad, tidak tertentu menggunakan nama โ€œMuhammadโ€, seperti โ€œal-Rasulโ€, โ€œAhmadโ€, โ€œal-Nabiโ€, โ€œal-Basyirโ€, โ€œal-Nadzirโ€ dan lain-lain. 3. Berwasiat dengan Ketakwaan Berwasiat dengan ketakwaan juga harus disampaikan dalam kedua khotbah. Rukun khotbah yang satu ini memiliki ketentuan yang paten. Prinsip utamanya mengandung pesan kebaikan yang mengajak pendengarnya menjauhi larangan Allah dan istikamah di jalan-Nya. Seperti โ€œAthiโ€™ullaha, taatlah kalian kepada Allahโ€, โ€œittaqullaha, bertakwalah kalian kepada Allahโ€, โ€œinzajiru anil makshiat, jauhilah makshiatโ€. 4. Membaca Ayat Suci Al-Qurโ€™an Membaca ayat suci Al-Qurโ€™an juga turut menjadi salah satu rukun khotbah. Standarnya adalah ayat Al-Qur'an yang dapat memberikan pemahaman makna yang dimaksud secara sempurna. Baik berkaitan dengan janji-janji, ancaman, mauizhah, cerita dan lain sebagainya. 5. Berdoa untuk Sesama umat Muslim Mendoakan semua umat muslim dilakukan pada khotbah terakhir. Doa ini berisikan permohonan yang mengarah kepada nuansa akhirat. Seperti โ€œallahumma ajirnรข minannรขr, Yaa Allah semoga engkau menyelematkan kami dari nerakaโ€, โ€œallรขhumma ighfir lil muslimรฎn wal muslimรขt, ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimatโ€.Baca juga Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Pekan Ini Mencintai karena Allah Tata Cara Khutbah Idul Fitri dan Contoh Teks Naskah Khotbah Ied Dalil Naqli, Landasan dan Hikmah Syaja'ah dalam Islam - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Dhita Koesno

.
  • 2em70md2rx.pages.dev/617
  • 2em70md2rx.pages.dev/504
  • 2em70md2rx.pages.dev/157
  • 2em70md2rx.pages.dev/730
  • 2em70md2rx.pages.dev/433
  • 2em70md2rx.pages.dev/409
  • 2em70md2rx.pages.dev/582
  • 2em70md2rx.pages.dev/700
  • 2em70md2rx.pages.dev/697
  • 2em70md2rx.pages.dev/289
  • 2em70md2rx.pages.dev/580
  • 2em70md2rx.pages.dev/87
  • 2em70md2rx.pages.dev/659
  • 2em70md2rx.pages.dev/844
  • 2em70md2rx.pages.dev/287
  • susunan khotbah yang baik adalah